Rabu 08 Dec 2021 17:05 WIB

Perubahan Tinja yang Bisa Jadi Tanda Kanker Usus

Salah satu tanda paling umum dari kanker usus adalah darah dalam tinja.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Perubahan pada tinja yang bisa menjadi tanda kanker usus (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Perubahan pada tinja yang bisa menjadi tanda kanker usus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker usus merupakan kanker paling umum keempat di Inggris. Kanker yang juga disebut sebagai kanker kolorektal itu disebabkan oleh sel-sel yang berubah dan tumbuh di usus besar, yang terdiri dari usus besar dan rektum.

Dilansir di laman Mirror, Rabu (8/12), sebagian besar kanker ini berkembang dari pertumbuhan pra-kanker yang disebut polip. Menurut organisasi kesehatan yang berbasis di AS, UCLA Health, polip ini dapat berdarah ke dalam tinja atau menyebabkan penyumbatan di usus saat polip tumbuh. Gejala kanker usus bisa tidak kentara karena tidak selalu membuat Anda merasa sakit. 

Baca Juga

Salah satu tanda paling umum dari kanker usus adalah darah dalam tinja. Badan kesehatan UCLA memperingatkan, ada satu tanda visual yang berhubungan dengan kotoran yang dapat mengarah pada penyakit tersebut.

Badan kesehatan itu memperingatkan, penyumbatan yang disebabkan oleh pertumbuhan polip dapat mengakibatkan perubahan bentuk tinja. Biasanya perubahan itu berupa tinja yang sangat sempit.

Menurut situs web NHS, lebih dari 90 persen orang dengan kanker usus memiliki salah satu dari kombinasi gejala berikut:

1. Perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus.

Misalnya, Anda buang air besar lebih sering atau buang air besar lebih encer dan kadang-kadang disertai sakit perut.

2. Darah di tinja. 

Terkadang darah di kotoran bisa menjadi tanda wasir. Akan tetapi jika Anda tidak memiliki wasir, maka ini bisa menjadi gejala kanker usus.

3. Kram perut atau kembung setelah makan. 

Ini adalah ketidaknyamanan perut yang disebabkan oleh makan yang sering menyebabkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Gejala lainnya yakni memiliki keinginan untuk buang air besar (mulas) yang besar tanpa ingin pergi ke toilet, sembelit, atau diare yang berlangsung selama lebih dari beberapa hari.

Jika Anda memiliki salah satu gejala di atas, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter umum. "Ketika Anda pertama kali menemui dokter umum, mereka akan bertanya tentang gejala Anda dan apakah Anda memiliki riwayat keluarga kanker usus," kata NHS. 

Salah satu tes yang kemungkinan akan dilakukan untuk diagnosis kanker usus adalah pemeriksaan untuk setiap benjolan di rektum atau perut Anda, yang dikenal sebagai digital rectal Examination (DRE).

Sampai saat ini, penyebab pasti kanker usus tidak diketahui. Penelitian telah mengungkapkan, risiko berkembangnya kanker usus tergantung pada faktor-faktor seperti usia, genetika, dan faktor gaya hidup. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa obesitas serta makan banyak daging merah atau daging olahan juga dapat meningkatkan risiko penyakit. Memiliki satu atau lebih dari salah satu faktor risiko ini tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker usus. Segera ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala di atas untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement