Selasa 07 Dec 2021 15:26 WIB

Studi: Tunda Dosis Kedua Vaksin mRNA Bentuk Antibodi Kuat

Studi dari Amerika Utara sebut interval dosis lebih lama bentuk antibodi lebih kuat.

Studi dari Amerika Utara sebut interval dosis lebih lama bentuk antibodi lebih kuat.
Foto:

Selain Dr Grunau, tim studi juga dipimpin Dr David Goldfarb, seorang Profesor Asosiasi Klinis di Departemen Patologi dan Kedokteran Laboratorium di UBC. Dia juga merupakan Ahli Mikrobiologi Medis dan Spesialis Penyakit Menular di BC Children’s Hospital and BC Women’s Hospital dan Health Centre.

Peneliti lain yang terlibat adalah Drs Tracy Kirkham dan Paul Demers dari University of Toronto. Mereka mulai merekrut paramedis kurang dari 10 bulan yang lalu. Tetapi para peneliti terus memberikan data secara real-time kepada CITF untuk menentukan apakah ada implikasi bagi keputusan kebijakan. Para peneliti sangat senang melihat upaya mereka diterjemahkan ke dalam temuan yang relevan secara klinis.

“Itulah tujuan sebenarnya dari setiap peneliti,” kata Dr Goldfarb.

"Peneliti ingin melakukan studi yang benar-benar akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat dan mempengaruhi kebijakan.

Hasil ini mendukung keputusan di banyak yurisdiksi di Kanada untuk dosis pertama yang cepat dengan interval pemberian dosis yang diperpanjang,” sambung Dr Tim Evans, Direktur Eksekutif CITF. 

"Hasilnya juga sangat penting dalam menginformasikan peluncuran vaksin di negara lain di mana memperpanjang interval dosis dapat membantu mempromosikan kesetaraan vaksin," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement