Dengan cara itu, PETA berharap penikmat mode merasakan hal yang sama ketika melihat produk mode berbahan kulit atau anggota tubuh fauna. Mereka mengharapkan kampanye itu membuat semakin banyak orang memihak mode tanpa kekerasan terhadap binatang.
"Kulit sapi dicabik untuk membuat pakaian, burung ditangkap dan segenggam bulu dicabut dari kulitnya yang sensitif, dan domba kerap dipukuli serta dimutilasi oleh pekerja," ujar PETA pada keterangannya, dikutip dari laman Toronto Sun, Senin (6/11).
Semua dimuat di situs Urban Outraged, yang memprotes jenama Urban Outfitters. Situs menampilkan pakaian, tas, sepatu, dan aksesori dengan bagian tubuh manusia. Salah satunya adalah sepatu yang solnya menyerupai gusi dan gigi manusia.
Ada jaket yang seakan dibuat dari kulit manusia, juga tas tangan dan sabuk berlumuran darah. Setiap produk "dinamai" berdasarkan sosok yang kulitnya dipakai. Itu jadi referensi kejamnya pembunuhan hewan untuk makanan dan mode.
PETA sudah mendeklarasikan perang terhadap merek Urban Outfitters lebih dari setahun silam. Organisasi menyerukan agar penggagas lini busana itu berhenti bersikap kejam pada hewan dan mengajak publik untuk memboikot jenama.