REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 menjadi ruang kolaborasi antara pelaku industri mode dan kecantikan. Ajang tahunan ini memperlihatkan bagaimana ekonomi kreatif tumbuh lewat sinergi lintas sektor yang melibatkan tenaga kreatif lokal di berbagai bidang.
Sebanyak 30 penata rambut dari berbagai daerah terpilih melalui program pencarian talenta untuk menjadi bagian dari tim resmi JFW 2026. Program tersebut melibatkan ratusan hairstylist dari seluruh Indonesia yang mengikuti pelatihan bersama hairstylist asal Belanda, Kiefer Lippens.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Kiefer menilai rambut memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan kesan seseorang. “Rambut bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting yang memberikan persona dan fashion statement,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Ahad (2/11/2025)
Demand Generation Lead for Premium Hair & Innovation Unilever Indonesia Shakina Dharma menyebut, kolaborasi antara desainer dan pelaku industri kecantikan ini memperlihatkan potensi besar ekonomi kreatif Indonesia. Para penata rambut dan desainer lokal mendapat ruang untuk berinovasi sekaligus membuka peluang kerja di sektor mode dan kecantikan
“TRESemmé percaya rambut bukan sekadar pelengkap gaya, tapi bagian dari identitas dan ekspresi diri perempuan,” kata Shakina.
CEO GCMedia Group sekaligus Chairman Jakarta Fashion Week, Svida Alisjahbana, mengatakan JFW bukan sekadar perayaan mode. “Ini adalah perayaan kolaborasi yang membuat kreativitas berkembang,” kata Svida.
Mengusung tema The Legacy of Style, JFW tahun ini menyoroti keseimbangan antara warisan budaya dan inovasi modern. Ajang tersebut menjadi bukti industri mode Indonesia terus beradaptasi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.