Paket yang tertunda mungkin tampak tidak penting bagi sebagian orang. Tetapi bagi orang lain, itu bisa memicu rasa marah dan cemas.
"Lamanya paket sampai bisa menimbulkan kemarahan bagi sebagian orang, bahkan muncul perasaan ditipu. Sama seperti ketika Anda diabaikan, dikhianati janjinya," kata Howes.
Di sisi lain, O'Kane mengatakan, reaksi ini bisa jadi mencerminkan masalah internal yang lebih mengakar dalam hidup. Kecemasan adalah intoleransi terhadap ketidakpastian, dan banyak orang berjuang dengan tidak mengetahui atau tidak memiliki kendali.
"Jadi itu benar-benar simbolis tentang sesuatu yang lebih besar, tentang kebutuhan untuk mengendalikan dan membutuhkan segalanya untuk menjadi sempurna,” kata O'Kane.
Ketika kebiasaan belanja online sudah mengganggu psikis, para ahli menyarankan untuk beralih ke sumber hiburan lain. Ada banyak cara mengapresiasi diri selain dengan belanja.
"Carilah sesuatu yang bisa benar-benar memberi kedamaian, kesenangan selain daripada belanja online dan menunggu paket," kata O’Kane.
"Saya pikir Anda akan menemukan bahwa berbelanja dan menunggu paket mencerminkan cara hidup yang paling pasif. Tantang diri Anda untuk mengambil tindakan dalam hidup Anda alih-alih menunggunya tiba," kata Howes.