Pala Maluku kemudian dibawa dan dikembangkan ke berbagai daerah. Pala tersebut pun tumbuh di Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Aceh, Lampung , hingga Jawa Barat.
"Dari pulau Banda, pala dibawa penjajah ke Jawa Barat, jadi kualitas pala Jawa Barat enggak kalah sama pala Banda," kata Otih.
Menurut Otih, pada umumnya pala yang dibudidayakan berasal dari kepulauan Maluku bagian selatan, terutama Ambon dan Banda, karena punya kualitas yang tinggi. Tidak semua pala bisa cocok dipakai untuk bahan masakan, obat atau kosmetik.
Ada juga pala hutan yang hanya cocok sebagai pohon pelindung, bukan dimanfaatkan buahnya. Di Indonesia, ada lima provinsi yang jadi sentra produksi pala dengan kontribusi kumulatif 86,71 persen per tahun, yakni Aceh (25,46 persen per tahun), Maluku Utara (19,89 persen), Sulawesi Utara (14,79 persen), Maluku (14,65 persen), dan Papua Barat (11,93 persen).