Senin 15 Nov 2021 21:52 WIB

Studi Temukan Efek Positif Teknik Bekam pada Vaksin Covid-19

Studi temukan pemberian teknik bekam setelah vaksin berikan respons kekebalan kuat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Studi temukan pemberian teknik bekam setelah vaksin berikan respons kekebalan kuat.
Foto:

Bekam dan vaksin Covid-19

Selanjutnya para peneliti menyuktikkan tikus dengan vaksin kandidat DNA SARS-CoV-2 sintetis untuk menyelidiki teknologi ini dapat meningkatkan kinerja vaksin Covid-19. Mereka membagi tikus menjadi tiga kelompok. Pertama, mereka yang menerima dua suntikan kandidat tanpa bekam pada hari ke-0 dan 14, kedua yang menerima satu vaksin dan bekam pada hari ke-0, dan ketiga yang menerima dua vaksin dan bekam pada hari ke-0 dan 14.

Mereka menemukan tikus yang menerima bekam setelah vaksin memiliki respon kekebalan yang jauh lebih kuat daripada mereka yang hanya menerima vaksin. Selain itu, mereka juga menemukan respon imun pada tikus yang menerima satu vaksin dan bekam tidak jauh berbeda dengan mereka yang menerima dua vaksin dan bekam.

Dilansir Medical News Today, Senin (15/11), mereka mencatat tikus yang menjalani bekam tidak memiliki bukti kerusakan jaringan atau infiltrasi limfosit di daerah yang disuntik. Meski begitu, tetap akan sulit untuk mengkonfirmasi mekanisme yang mendasari bekam karena kompleksitas proses dan kurangnya ketersediaan obat yang digunakan. Penulis Studi Prof Hao Lin mengatakan saat ini prosedurnya ada dua langkah, yaitu vaksin yang diikuti dengan bekam.

“Kami sedang mengerjakan perangkat atau metode kombinasi untuk membuat aplikasi satu langkah, yaitu, injeksi dan hisap dalam satu langkah,” kata Lin.

Menurut Lin, secara teori, metode ini dapat bekerja untuk vaksin Covid-19. Akan tetapi, dia tidak dapat menjawab tanpa pengujian kecuali untuk vaksin DNA.

"Perangkat hisap sedang diuji saat ini dalam uji klinis fase 1 dan fase 2 dari vaksin Covid-19. Dokumentasi untuk memungkinkan pengajuan dengan badan pengatur untuk penggunaan klinis umum dan luas sedang disiapkan,” ujar dia.

Para peneliti menyimpulkan bekam adalah metode yang menjanjikan untuk meningkatkan kinerja obat berbasis asam nukleat. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah itu dapat bekerja pada vaksin Covid-19 ke manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement