REPUBLIKA.CO.ID, RHODEISLAND--Seorang pria asal Rhode Island, Amerika Serikat (AS) berhasil mewujudkan mimpinya selama dua dekade. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dan menjadi seorang fisikawan.
"Tapi saya berhasil dan ini titik paling memuaskan dalam hidup saya, untuk menyelesaikannya," kata Steiner, Kamis (11/11) kemarin di rumahnya di East Providence.
Saat remaja di Wina, Steiner terinspirasi jadi fisikawan setelah membaca Albert Einstein dan Max Planck. Ia terpesona dengan ketepatan fisika.
Namun setelah Perang Dunia II ibu dan pamannya menyarankan belajar kedokteran akan lebih baik di masa yang tidak pasti. Ia mendapatkan gelar kedokteran dari University of Vienna tahun 1995 dan pindah ke Amerika Serikat (AS) beberapa pekan kemudian.
Di AS karier penelitiannya di bidang darah dan gangguan pada darah sukses. Ia belajar hematologi di Tufts University dan biokimia di Massachusetts Institute of Technology sebelum menjadi ahli hematologi di Brown University.
Ia menjadi profesor penuh dan memimpin seksi hematologi Fakultas Kedokteran di Brown dari tahun 1985 hingga 1994. Steiner membantu mendirikan program penelitian hematologi di University of North Carolina yang dipimpin sampai ia pensiun dari kedokteran tahun 2000 dan kembali ke Rhode Island.