REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Salah satu hal yang paling unik dari genre horor adalah teknik penggarapannya yang didesain untuk menakut-nakuti penonton. Beberapa teknik yang banyak dipakai di genre horor, termasuk jump scares, soundtrack menyeramkan, hingga pengambilan gambar yang blur.
Untuk menjelaskan itu, Anda perlu mengenal terlebih dahulu teknik depth of field (DOF) yang digunakan pada sebagian besar film non horor. DOF adalah teknik pengambilan gambar yang fokus pada subjek dan mengaburkan apapun yang disekitar subjek.
Sementara dalam film horor teknik itu dibalik. Subjek gambar itu dibuat tidak fokus dan blur, yang mana tujuannya untuk membuat penonton tidak nyaman. Seperti dilansir di Looper, Rabu (10/11), teknik ini akan bergantung pada pemahaman efek psikologis dari panjang fokus dalam pembuatan film.
Contoh penting dari teknik ini dapat dilihat di The Strangers tahun 2008. Dalam satu adegan yang sangat menegangkan, karakter Mike (Glenn Howerton) memasuki rumah protagonis dan tidak menyadari bahwa bahaya mengintai di dekatnya. Jika adegan itu dipause, Anda bisa melihat bagaimana sutradara mengaburkan sosok salah satu pembunuh yang mengintai Mike.
Selain itu, pengambilan gambar yang blur di film horor akan menambah kebingungan para penonton. Ketika latar belakang karakter tidak fokus, ini memberikan sinyal kepada penonton bahwa bahaya mungkin mengintai di belakang mereka. Penonton dipaksa untuk menajamkan mata mereka mencari bagian yang tidak fokus dari adegan.
Kemudian dalam The Conjuring 2 pada 2016, Ed Warren (Patrick Wilson), mewawancarai seorang gadis yang kerasukan bernama Janet (Madison Wolfe). Pada momen itu, penonton disuguhkan adegan dimana Ed sedang berpikir, sementara gadis muda itu diburamkan. Tetapi masih terlihat berkerut dan suaranya semakin dalam, menandakan bahwa arwah jahat dalam diri Janet telah muncul.