Rabu 10 Nov 2021 20:03 WIB

Cara Atasi Rambut Rontok & Susah Tidur Bagi Penyintas Covid

Kondisi rambut rontok dan susah tidur bisa dialami hingga 6 bulan setelah terinfeksi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Rambut rontok
Foto: webmd
Rambut rontok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien Covid-19 yang berhasil sembuh ternyata bukan berarti tak merasakan keluhan. Rambut rontok hingga susah tidur juga jadi beberapa keluhan penyintas Covid-19.

Dokter Alexandra Clarin Hayes dari Universitas Diponegoro menjelaskan, ada beberapa penyebab rambut mudah rontok setelah terpapar Covid-19.

"Pertama mungkin karena faktor fisik, jadi rambut sedang rapuh. Kedua bisa karena pergantian sel rambut meningkat sehingga menyebabkan rambut rontok secara mendadak," katanya saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Wajah Cantik, Kulit Glowong di Kala Pandemi Apa Bisa?, Kamis (4/11).

 

Selain itu, ia menyebutkan perubahan hormon dalam tubuh hingga obat-obatan yang dikonsumsi saat terinfeksi Covid-19 juga bisa menjadi pengaruh. Bahkan, dia melanjutkan, setelah sembuh dari Covid-19 kemudian penyintas merasa cemas mendengar berita atau merasakan efek ekonomi selama pandemi maka bisa berakibat buruk. Rasa cemas ini, dia melanjutkan, kemudian menjadi stressor yang menyebabkan semakin banyak rambut yang rontok. 

 

"Jadi perlu pengelolaan manajemen stres. Bisa dengan latihan pernapasan, meditasi yoga," ujarnya.

 

Selain dari dalam, ia merekomendasikan menggunakan produk perawatan rambut yang  bisa memperkuat rambut secara fisik dan akhirnya kerontokan berkurang. Selain itu, dia melanjutkan, usai sembuh tertular Covid-19 juga mengakibatkan pola tidur terganggu, makan tak teratur. 

 

Ia menambahkan, kondisi ini bisa bertahan 3 hingga 6 bulan setelah dinyatakan negatif Covid-19. Terkait keluhan susah tidur, ia merekomendasikan penyintas mengatur jam tidur yang berantakan.  

 

"Solusinya adalah melakukan sleep hygiene. Ada beberapa komponennya," ujarnya.

 

Pertama, dia melanjutkan, bisa atur jam tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Ini untuk membentuk kebiasaan. Kemudian selanjutnya dibantu dengan konsumsi makanan yang bergizi.

 

Clarin juga menyarankan untuk hindari meminum kopi yang mengandung kafein atau konsumsi makanan minuman terlalu banyak sebelum tidur. Sebab, dia melanjutkan, ini bisa mengganggu irama tidur. 

 

"Kemudian kondisikan kamar lebih remang-remang atau gelap. Sebab, karena kondisi itu memicu hormon melatonin yang menjaga irama tidur alami (irama sirkadian) dan mempermudah ketika tidur," katanya.

 

Supaya cepat terlelap, ia mengatakan penyintas melakukan olahraga ringan sebelum tidur supaya tubuh menangkap sinyal untuk istirahat dan membuat kondisi lebih nyaman. Kemudian ia juga meminta rapikan kasur, atur pencahayaan lampu, jauhi penggunaan gawai, laptop, televisi sebelum tidur. 

 

"Bisa dibantu dengan lilin aromatherapy biar rileks atau putar musik pengantar tidur," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement