Senin 08 Nov 2021 22:24 WIB

Ubah Gaya Hidup Bisa Kurangi Risiko Strok, Caranya?

Strok bisa menyebabkan kecacatan dan kematian.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Gejala strok. Strok bisa dihindari dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Foto: republika
Gejala strok. Strok bisa dihindari dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strok menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia berdasarkan riset kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2018. Strok adalah kondisi medis serius yang memengaruhi jutaan orang setiap tahun.

Strok terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang. Intervensi medis yang tepat waktu sangat penting untuk mengurangi kerusakan otak dan komplikasi lainnya.

Baca Juga

Faktor gaya hidup dapat mencegah risiko terkena strok. Ahli Ayurveda Dr Dixa Bhavsar dalam sebuah postingan Instagram menjelaskan, penyakit jantung dan strok bak memiliki garis keturunan yang sama.

Keduanya muncul dari campuran alam (gen), pengasuhan dan lingkungan, serta pilihan pribadi (merokok atau olahraga dan lainnya). Jadi, gaya hidup seseorang dapat menunjukan apakah dia akan mengalami strok atau tidak di masa depan.

"Gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko satu hingga 80 persen. Tidak ada obat, alat, atau intervensi lain yang bisa mencegah itu (strok)," kata Bhavsar, dilansir Indian Express, Senin (8/11).

Ingin terhindar dari strok? Bhasvar merekomendasikan untuk mengubah gaya hidup."Antara lain dapat dengan menurunkan berat badan, kontrol tekanan darah, jaga kadar kolesterol, atasi diabetes, berhenti merokok, berhenti konsumsi alkohol, dan olahraga secara teratur," jelas Bhavsar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement