Pada September, Merck sempat mengumumkan temuan awal mengenai molnupiravir. Dalam temuan awal tersebut, molnupiravir tampak efektif dalam menurunkan tingkat perawatan di rumah sakit dan kematian pada setengah pasien dengan gejala awal Covid-19.
Sejauh ini, Merck belum mengungkapkan secara perinci mengenai efek samping dari molnupiravir. Akan tetapi, Merck mengatakan, tingkat efek samping yang ditemukan pada partisipan studi yang mendapatkan molnupiravir atau plasebo adalah setara.
Obat ini bekerja dengan cara menarget enzim yang digunakan virus corona untuk memperbanyak diri. Obat ini berfungsi untuk membuat "error" pada kode genetik sehingga kemampuan virus corona untuk menyebar dan menguasai sel-sel manusia menurun.
Aktivitas genetik ini memunculkan sedikit kekhawatiran bagi beberapa ahli. Beberapa ahli independen mempertanyakan potensi molnupiravir untuk menyebabkan mutasi yang mungkin memicu kecacatan lahir atau tumor.
Terkait hal ini, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency Inggris menekankan bahwa kemampuan molnupiravir untuk berinteraksi dengan DNA dan memicu mutasi telah diteliti dengan sangat ketat. Mereka menegaskan bahwa obat ini tak memberikan risiko tersebut pada manusia.