Kamis 04 Nov 2021 17:42 WIB

Terapi Monoklonal Manjur Cegah Covid-19 Parah-Kematian

Di banyak negara, obat antibodi monoklonal telah diberikan untuk pasien Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Obat eksperimental Covid-19 berbasis antibodi dari Regeneron diberikan kepada Donald Trump saat mantan presiden AS itu positif Covid-19.
Foto:

Pada akhir Oktober lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan koktail antibodi monoklonal produksi perusahaan bioteknologi AS Regeneron dan dipasarkan oleh raksasa farmasi Swiss Roche sebagai obat Covid-19 untuk pasien tertentu. Obat dengan merek dagang Regen-Cov dan Ronapreve itu terbukti mengikat protein lonjakan SARS-CoV-2, menetralkan virus, dan mencegahnya menginfeksi lebih banyak sel.

Dalam rekomendasinya, WHO menyebut, campuran Casirivimab dan Imdevimab tersebut ditujukan untuk pasien yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit. Selain itu, mereka antibodi monoklonal dapat diberikan bagi pasien yang sakit parah tanpa antibodi alami.

Regeneron telah mendapat otorisasi penggunaan darurat di AS. Selain itu, AS juga menyetujui Sotrovimab 500 mg.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia juga telah menyetujui antibodi monoklonal Regdanvimab dagang Regkirona produksi Dexa Group untuk perawatan pasien Covid-19. Regdanvimab juga telah mendapat persetujuan Otoritas Obat Eropa (European Medicines Agency).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement