Jumat 29 Oct 2021 20:19 WIB

Vaksin Covid-19 untuk 5-11 Tahun Segera Tersedia

Vaksin untuk aman aman dan efektif ketika dosisnya dikurangi.

Petugas kesehatan mengambil botol berisi vaksin COVID-19 jenis Pfizer.
Foto:

Dapatkan vaksin lebih awal atau lebih baik menunggu?

"Saya sangat mendukung vaksinasi untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun,” kata Kawsar Talaat dalam sebuah wawancara dengan DW.

Talaat adalah seorang associate professor di John Hopkins Bloomberg School of Public Health, AS.

"Satu-satunya cara yang dapat mengeluarkan kita dari pandemi ini adalah dengan memvaksinasi sebanyak mungkin orang dan itu berlaku untuk semua kalangan usia,” ujarnya.

Sedikit berbeda dengan Talaat, Jakob Armann, seorang dokter anak di Jerman tampaknya tidak mau terburu-buru. Menurutnya, anak-anak dengan penyakit penyerta yang lebih dulu harus divaksinasi. Misalnya, jika anak itu memiliki trisomy 21. Tapi jika anak itu sehat, Arman mengaku akan lebih memilih untuk menunggu.

"Saya akan menunggu sampai kita memiliki lebih banyak data dan memiliki banyak kesempatan untuk melihat efek samping yang langka seperti miokarditis. Baru kemudian memutuskan siapa yang mendapat manfaat dari vaksin dan siapa yang tidak,” jelas dokter anak dari Jerman itu.

Menurut Armann, jumlah sampel peserta dalam uji vaksin yang dilakukan BioNTech-Pfizer terlalu sedikit. Salah satu hal yang ia soroti adalah tanda-tanda pada beberapa pria muda dan anak laki-laki yang mengalami miokarditis, atau peradangan otot jantung. Kasusnya memang cenderung ringan dan jarang, tapi khusus untuk alasan ini, kata Armann, sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 2.200 anak terlalu sedikit.

Sistem kekebalan tubuh anak-anak aktif dengan cepat

Alasan lain mengapa beberapa ahli menyarankan agar pemberian vaksin kepada anak-anak tidak terlalu terburu-buru adalah karena hanya sedikit anak yang terinfeksi COVID-19 mengalami kasus parah. Dalam banyak kasus, infeksi hanya terasa seperti pilek ringan.

"Sistem kekebalan manusia menggunakan reseptor yang mengenali pola, seperti bentuk virus untuk mempertahankan tubuh dari serangan virus," kata Roland Eils, kepala departemen kesehatan digital di Rumah Sakit Unversitas Charite di Berlin, dalam sebuah wawancara dengan DW.

Namun, reseptor-reseptor itu perlu diaktifkan. Begitu diaktifkan, reseptor akan memicu produksi interferon, yang merupakan garis pertahanan utama melawan infeksi virus apa pun.

"Dan kami menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh pada anak-anak [sangat baik dalam mengaktifkan] reseptor tersebut dibandingkan dengan orang dewasa,” tambahnya.

Eils tidak menentang vaksinasi terhadap anak-anak. Menurutnya, meski infeksi Covid pada anak-anak cenderung ringan, mereka masih dapat menularkan virus ke orang lain.

Talaat juga mengatakan bahwa vaksinasi anak-anak akan berkontribusi pada terwujudnya herd community yang menjadi tujuan global. Menurutnya, COVID-19 telah banyak mempengaruhi kehidupan anak-anak. Cara terbaik untuk membuat kehidupan mereka kembali normal adalah dengan memvaksinasi mereka.

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/vaksin-covid19-untuk-anak-5-11-tahun-segera-tersedia/a-59636534

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement