Rabu 27 Oct 2021 11:50 WIB

Pakar Kritisi Konten Kreator yang Eksploitasi Kemiskinan

Konten kreator diserukan untuk tidak mengeksploitasi kemiskinan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi konten kreator. Ketika orang miskin dikomodifikasi, itu tandanya kreator sudah tidak kreatif.
Foto:

Menurut Ida, masyarakat kemungkinan lebih memilih menonton tayangan yang memiliki kedekatan dengan mereka daripada tayangan berupa pertengkaran dan tayangan politik yang tak kunjung usai. Selain itu, Indonesia dulu pernah menayangkan tontonan serupa sehingga konten poverty porn bukan merupakan hal baru di era digital ini.

Ida juga menjelaskan mengenai kegemaran masyarakat Indonesia membahas konten yang dinikmati. Mereka menjadikan konten tontonan sebagai bahan obrolan.

Ida menyampaikan, konten yang kreatif seharusnya menciptakan pemberdayaan. Konten sebaiknya dapat menunjukan dampaknya dalam keberlangsungan hidup. "Harus memiliki sense of crisis, juga bisa mempunyai tidak hanya simpati namun juga empati. Bagi penikmat media, konten ini juga seharusnya tidak dijadikan orientasi, namun sebagai pembelajaran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement