Ahad 24 Oct 2021 06:30 WIB

Hasil Rontgen Buktikan Vaksin Cegah Kerusakan Paru

Dokter di AS memperlihatkan perbandingan hasil rontgen pasien Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Hasil rontgen paru pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi (kiri) vs belum divaksinasi.
Foto: Dok Dr. Sam Durani
Hasil rontgen paru pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi (kiri) vs belum divaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala staf Deer Valley Medical Center di Arizona, Amerika Serikat, Dr Sam Durrani, membagikan hasil rontgen yang membandingkan kondisi paru pasien positif Covid-19 yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi. Keduanya memiliki perbedaan signifikan.

"Satu-satunya orang yang benar-benar sakit adalah orang yang tidak divaksinasi. Mereka sering kali membutuhkan ventilasi dan oksigen," kata Dr Durrani.

Baca Juga

Hasil rontgen pasien yang divaksinasi menunjukkan lebih banyak udara mengalir, dengan sebagian besar paru-paru berwarna hitam, yang berarti tidak ada kerusakan. Sebaliknya, hasil rontgen dari orang yang tidak divaksinasi menunjukkan bahwa paru-parunya tersumbat, yang membatasi aliran oksigen ke seluruh tubuh.

"Pasien yang sudah divaksin dan terkena breakthrough infection (infeksi terobosan) dengan gejala sesak napas, kondisi mereka tidak seburuk pasien yang tidak divaksinasi. Bahkan breakthrough infection yang berakhir dengan pneumonia, CT scan mereka masih tidak seburuk pasien yang tidak divaksinasi," kata Dr Durrani, seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (23/10).

Para ahli sepakat bahwa vaksin Covid-19 bisa mencegah keparahan penyakit dan kematian. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa risiko kematian akibat Covid-19 bisa 11 kali lebih tinggi untuk orang dewasa yang tidak divaksinasi daripada mereka yang telah menerima vaksin. CDC juga telah melaporkan bahwa kurang dari satu persen kasus terobosan yang harus dirawat di rumah sakit atau meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement