Kamis 21 Oct 2021 20:13 WIB

Perilaku Konsumen Picu Tingginya Sampah Makanan

Sampah makanan juga timbul akibat orang tak paham mana yang harus disimpan di kulkas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kesulitan keluar rumah untuk berbelanja akibat PSBB membuat banyak rumah berbelanja dalam jumlah banyak dan menyimpannya di kulkas.
Foto:

Limbah makanan dan pangan yang terbuang juga memboroskan penggunaan energi. Dalam 20 tahun terakhir, energi yang hilang dari food loss dan food waste setara dengan porsi makanan 61 sampai 125 juta orang per tahun.

Sementara dari sisi emisi gas rumah kaca, food loss and waste selama 20 tahun di Indonesia mengeluarkan emisi 1.792,9 Mt CO2-ek (mega ton karbondioksida ekuivalen). Itu setara dengan luas Pulau Jawa dan NTB jika ditanami pohon.

"Kalau dikaitkan dengan emisi hampir mencapai 1.792,9 Mt CO2-ek (mega ton karbondioksida ekuivalen) diakumulasi dari tahun 2000 sampai tahun 2019 atau rata-rata sekitar 7 persen dari total emisi Indonesia secara tahunan," ujar Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Ir. Medrilzam, MPE.

Data ini, menurut Medrilzam, signifikan, meski tidak sebesar yang dibilang The Economist Intelligence Unit. Akan tetapi, ini sumber inefisiensi.

"Sumber emisi ini tentunya sangat merugikan. Lebih baik jika bisa untuk memberi makan orang yang kelaparan bahkan bisa mengurangi kemiskinan dan kelaparan dan lainnya," kata Medrilzam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement