REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warner Bros TV (WBTV) memberikan pernyataan terkait Ruby Rose yang mengklaim bahwa dirinya dipaksa untuk keluar dari serial Batwoman. Menurut WBTV, Rose tidak lagi dilibatkan untuk musim kedua film atas pertimbangan dari para kru terhadap kinerjanya. Terdapat sejumlah keluhan yang secara ekstensif ditinjau oleh perusahaan dan ditangani secara pribadi untuk menghormati semua pihak.
“Televisi memutuskan untuk tidak menggunakan opsi melibatkan Ruby untuk musim kedua Batwoman berdasar beberapa keluhan tentang perilaku di tempat kerja yang secara ekstensif ditinjau,” ujar WBTV dalam sebuah pernyataan, dilansir Fox News, Kamis (21/10).
Sebelumnya, Rose yang berperan sebagai Kate Kane atau Batwoman mengunggah melalui akun media sosial Instagram sebuah pernyataan yang mengecam WBTV. Ia mengatakan bahwa studio, produser, dan semua pihak yang terlibat di serial superhero itu sangat tidak baik.
“Saya akan memberitahu seluruh dunia apa yang terjadi di lokasi syuting. Saya akan membuat tidak ada lagi orang lain yang mengalami hal yang sama dengan saya,” ungkap Rose dalam unggahan di fitur Instagram Story.
Menurut Rose, kepala WBTV, Peter Roth telah memaksa agar ia kembali ke lokasi syuting hanya 10 hari setelah dirinya menjalani operasi punggung karena cedera saat syuting. Perempuan berusia 35 tahun ini menyebut bahwa saat itu Roth terus mengatakan bahwa penghentian produksi akan menelan biaya sangat besar.
Bahkan, Rose mengklaim saat itu Roth juga mengatakan bahwa jika produksi tidak berlanjut karenanya, maka seluruh kru dan pemain Batwoman bisa dipecat. Aktris asal Australia ini juga mengatakan bahwa kepala WBTV itu pernah melakukan perilaku tidak pantas yang mengarah kepada pelecehan.
Rose juga mengatakan bahwa aktor yang merupakan lawan mainnya di Batwoman, Dougray Scott melakukan kesalahan di lokasi syuting. Hal itu membuat situasi dan kondisi kerja menjadi tidak aman, berpotensi membuat banyak orang terluka.
"Dougray menyakiti pemeran pengganti wanita, dia berteriak kasar. Saya mengirim email meminta kebijakan larangan berteriak dan mereka menolak,” jelas Rose.
Rose juga mengklaim bahwa ada seorang kru yang harus menderita luka bakar tingkat tiga di tubuhnya. Ia menyebut ada yang juga terluka di lokasi syuting.
“Saya tidak berhenti, mereka menghancurkan Kate Kane dan Batwoman. Jika saya ingin tetap di sana, saya meminta hak saya,” kata Rose.
Lebih lanjut, Rose menegaskan bahwa setiap ancaman, intimidasi, maupun pemerasan tidak akan membuatnya mundur. Ia pertama kali dikonfirmasi meninggalkan Batwoman pada Mei 2020 setelah musim pertama serial ini berakhir di WBTV.