REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada lebih dari 100 ribu pasien di Inggris yang menderita serangan jantung sehingga membuat penyakit kardiovaskular ini salah satu pembunuh terbesar. Namun ada cara signifikan untuk mengurangi risiko penyakit tersebut hanya dengan menyeruput salah satu dari ketiga minuman ini.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Circulation, konsumsi kopi jangka panjang dan dampaknya terhadap penyakit kardiovaskular menjadi bahan telaah. Studi ini mencari percobaan prospektif tentang hubungan antara konsumsi kopi dan risiko penyakit kardiovaskular (CVD).
Sekitar 36 studi dimasukkan dengan 1.279.804 peserta dan 36.352 kasus CVD. Studi ini menemukan hubungan non-linier antara konsumsi kopi dan risiko CVD. Disimpulkan, bahwa konsumsi kopi berbanding terbalik secara signifikan dengan risiko CVD, dengan risiko CVD terendah pada tiga hingga lima cangkir per hari. Bahkan, konsumsi kopi berat tidak terkait dengan peningkatan risiko CVD.
Temuan ini menunjukkan kesimpulan bahwa asupan kopi ringan hingga sedang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan strok. Jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi secara teratur, konsumen harian memiliki ukuran jantung yang lebih sehat dan fungsi jantung yang lebih baik.
Dr Judit Simon dari Pusat Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Semmelweis di Budapest yang mempresentasikan penelitian mengenai konsumsi kopi dan menurunkan risiko serangan jantung, menulis dalam sebuah laporan:
"Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur aman, karena asupan harian yang tinggi pun tidak terkait dengan hasil kardiovaskular yang merugikan dan semua penyebab kematian setelah tindak lanjut 10 sampai 15 tahun."
Dilansir di laman Express.co.uk, Kamis (14/10), selain kopi, ada dua jenis minuman jus yang juga bisa menurunkan risiko serangan jantung dan juga meningkatkan fungsi jantung yakni:
1. Jus tomat
Jus tomat kaya akan vitamin dan mineral yang membantu melawan penyakit jantung. Minuman berwarna merah ini juga dikemas dengan vitamin C dan E, zat besi, magnesium dan potasium, yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga aliran darah dan membuang natrium ekstra.
Tomat juga tinggi likopen, antioksidan yang membantu memperkuat arteri, mengurangi kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung. Pakar kesehatan menyarankan bahwa jika membeli jus tomat kemasan, penting untuk mencari pilihan rendah sodium dan rendah gula.
2. Teh hijau
Ingat, teh hijau, bukan thai tea meski memang warnanya hijau. Teh hijau ini sekarang sudah banyak dijual di pasaran sehingga Anda bisa mendapatkannya dengan mudah. Teh hijau adalah favorit di kalangan elite yang sadar kesehatan terutama bagi mereka yang peduli dengan kesehatan jantung mereka.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, sebuah jurnal European Society of Cardiology (ESC), membandingkan peminum teh biasa (tiga kali atau lebih dalam sepekan) dan peminum teh yang tidak pernah atau tidak (kurang dari tiga kali sepekan) dan selama periode tujuh tahun.
Ditemukan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dikaitkan dengan risiko sekitar 25 persen lebih rendah untuk insiden penyakit jantung dan strok, penyakit jantung fatal dan stroke, dan semua penyebab kematian.
Penulis senior dr Dongfeng Gu, Chinese Academy of Medical Sciences, mengomentari temuan tersebut dan berkata, "Efek perlindungan teh paling menonjol di antara kelompok kebiasaan minum teh yang konsisten."
Studi mekanisme menunjukkan bahwa senyawa bioaktif utama dalam teh, yaitu polifenol, tidak disimpan dalam tubuh dalam jangka panjang. "Jadi, asupan teh yang sering dalam waktu lama mungkin diperlukan untuk efek kardioprotektif," ujar Gu.