REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matt Wiessler, seorang desainer yang tersangkut dengan skandal wawancara mendiang Putri Diana pada 1995, dikabarkan akan mendapat kompensasi dari kantor penyiaran BBC. Wiessler disebut telah bekerja dengan penuh integritas selama masa kerja.
“Tuan Wiessler bertindak dengan integritas penuh, termasuk dalam menyampaikan keprihatinannya pada saat itu, dan kami menyesal bahwa ini tidak didengarkan,” kata pihak BBC, dilansir laman The Hollywood Reporter, Sabtu (09/10).
BBC kembali memberikan permintaan maaf atas kekeliruan di masa lalu terhadap Wiessler yang dulu diberhentikan setelah penyelidikan kasus wawancara tersebut. Namun, kini dia dilaporkan akan menerima kompensasi finansial yang hilang atas pemberhentian kariernya.
Pengacara Wiessler, Louis Charalambous di Simons Muirhead Burton LLP, mengatakan, Wiessler merasa lega bahwa BBC memilih memberikan kompensasi finansial yang sesuai untuk kesalahan. Kasus ini memberikan dampak mendalam bagi kehidupan Wiessler dan keluarganya.
“Penting bagi klien saya bahwa BBC telah mengakui bahwa dia bertindak dengan benar dan bertanggung jawab selama ini,” ujar sang pengacara.
Sebelumnya, Wiessler dianggap terlibat dalam kasus wawancara Putri Diana pada program acara Panorama oleh reporter Martin Bashir pada 1995. Wiessler mengaku ditelepon Bashir terkait pemalsuan dokumen agar berhasil mendapat akses ke Putri Diana.
Sementara itu, BBC mengklaim memiliki tulisan tangan Diana yang menyatakan dokumen itu tidak berperan dalam keputusannya untuk diwawancarai. BBC kemudiam melakukan penyelidikan internal yang membuat Wiessler akhirnya kehilangan pekerjaannya. Namun sebuah penyelidikan independen menemukan hasil sebaliknya.
Penyelidikan ini justru membebaskan Wiessler sebagai orang tidak bersalah dan menyebutnya seorang desainer grafis terkemuka yang melakukan pekerjaan lepas untuk BBC. Saat ini, tidak ada pihak yang mengkritik sang perancang karena menerima komisi dari BBC.