REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Jamie Lee Curtis secara langsung berbicara tentang kerusakan yang ditimbulkan operasi plastik. Ia mengimbau agar orang-orang berpikir dua kali sebelum mengubah penampilan mereka hanya agar sesuai dengan mode estetika saat ini.
Dalam sebuah wawancara dengan Fast Company, ketika ditanya tentang standar kecantikan versinya, aktris itu mengaku pernah mencoba operasi plastik dan itu tidak berhasil. Itu membuatnya kecanduan Vicodin ketika dia berusia 22 tahun dan baru menyadarinya saat ini.
“Tren filler, obsesi dengan filter, dan hal-hal yang kami lakukan untuk menyesuaikan penampilan kami di Zoom, itu bisa menghapus generasi cantik alami. Setelah kita mengacaukan wajah kita, kita tidak bisa mendapatkannya kembali,” katanya, dilansir dari vanity fair, Sabtu (9/10).
Menurut dia, pengaruh media sosial terhadap persepsi diri kita dan perbandingan dengan orang lain, tidak akan membantu kita dalam membangkitkan rasa percaya diri.
“Kita tidak tahu efek longitudinal, mental, spiritual, dan fisik, pada generasi muda yang menderita karena membandingan diri dengan orang lain. Kita semua yang sudah cukup dewasa tahu bahwa itu semua bohong. Ini benar-benar bahaya bagi kaum muda,” papar salah satu pemeran dalam Halloween itu.
Curtis sebelumnya membuka diri tentang prosedur kosmetik kecil yang dia lakukan pada 1989, yang membuatnya kecanduan obat penghilang rasa sakit. Hal itu dia ungkapkan dalam acara “Recovery Issue” tahun 2019.
Dia menjelaskan bahwa dia pernah memiliki puffy eyes secara natural. Ia sempat dikomentari oleh beberapa orang mengenai matanya, dan dia merasa sangat malu. Akhirnya dia memutuskan untuk melakukan operasi plastik rutin untuk mengatasi puffy eyes itu.