Namun, satu penelitian terhadap 22 ribu dokter pria, beberapa di antaranya perokok atau mantan perokok, tidak menemukan peningkatan kanker paru. Padahal, mereka mengonsumsi 50 mg beta-karoten setiap hari selama 12 tahun.
"Jika Anda merokok atau memiliki riwayat merokok atau paparan asbes, Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen beta-karoten dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lama. Namun, makanan yang kaya beta karoten dianggap aman dan tampaknya menurunkan risiko beberapa jenis kanker dan kemungkinan penyakit jantung," katanya.
Beta karoten memberi warna kuning dan oranye pada buah dan sayuran. Senyawa ini akan berubah menjadi vitamin A dalam tubuh.
Sementara itu, menurut Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC), masyarakat harus bisa mendapatkan jumlah beta karoten yang dibutuhkan dengan makan makanan yang bervariasi dan seimbang. Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen beta karoten, penting untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak karena ini bisa berbahaya.
"Jangan mengonsumsi lebih dari 7 mg suplemen beta karoten sehari, kecuali disarankan oleh dokter," kata DHSC.