Sabtu 25 Sep 2021 00:05 WIB

Kematian Ibu dan Bayi Indonesia Masuk Kategori Tertinggi

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
Foto: www.freepik.com.
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Misi Badan  Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Ryan Washburn menyebutkan bahwa angka kematian ibu dan bayi di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Diperkirakan 1 ibu dan 8 bayi baru lahir kehilangan nyawa setiap jam.  Sebagian besar penyebab kematian ini terjadi di RS dan seharusnya bisa dicegah sedini mungkin.

"Melihat persoalan ini, Pemerintah Amerika Serikat siap mendukung pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah dalam menyusun prioritas program maupun pendanaan yang dibutuhkan, " kata Ryan dalam keterangan yang dikutip Jumat (24/9).

Baca Juga

Pada Kamis (23/9),  Kementerian Kesehatan RI menjalin kerja sama dengan USAID untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir di Indonesia melalui Program MOMENTUM. Program bernilai 35 juta dolar AS ini rencananya akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun di 6 provinsi diantaranya Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.

Ryan mengatakan, pendampingan intensif ini diharapkan kian memperkuat tercapainya tujuan bersama yakni memerangi penyakit menular dan menurunkan Angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

 

“Pemerintah AS berkomitmen untuk terus mencegah kematian ibu dan anak di Indonesia. Indonesia adalah salah satu mitra terkuat kami dan USAID akan terus memberikan dukungan untuk memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dapat menyelamatkan jiwa ibu dan bayi baru lahir, " ujarnya.

Salah satu hal yang akan dilakukan adalah menyediakan pelayanan kesehatan yang adil sangat penting di tengah pandemi COVID-19. "Kemitraan kami dengan Pemerintah dan sektor swasta di Indonesia, berperan penting dalam mewujudkan komitmen kita bersama untuk menurunkan kematian karena penyebab yang dapat dicegah agar menjadi kenyataan,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, untuk mewujudkan generasi emas Indonesia, sektor kesehatan di Indonesia diarahkan untuk fokus pada penurunan angka kematian Ibu dan Bayi serta mencegah stunting.

"Sejalan dengan visi misi Presiden, di Kementerian Kesehatan juga melakukan transformasi sistem kesehatan dari tahun 2021-2024 untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan dengan 5 outcome dan 6 pilar yang menjadi fokus kita,” katanya.

Adapun 6 pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transfromasi teknologi kesehatan.

Keenam pilar transformasi kesehatan tersebut memang digulirkan untuk memperkuat sistem kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan bayi. Ia tak memungkiri bahwa masalah kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak masih menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia yang mendesak untuk segera diselesaikan.

Berdasarkan data Sampling Registration System (SRS) tahun 2018, sekitar 76 persen kematian ibu terjadi di fase persalinan dan pasca persalinan dengan proporsi 24 persen terjadi saat hamil, 36 persen saat persalinan dan 40 persen pasca persalinan. Yang mana lebih dari 62 persen kematian ibu dan bayi terjadi di Rumah Sakit.

Kunta berharap hadirnya Program MOMENTUM di Indonesia semakin memperkuat program nasional penyelamatan ibu dan bayi, memperkuat kolaborasi antar stakeholder, mendorong investasi peningkatan kesehatan ibu dan bayi sesuai standar, serta melatih daerah untuk meningkatkan kemandiriannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu dan bayi.

“Kami berharap Program MOMENTUM mendukung program nasional dan membantu mendorong daerah intervensi. Mudah-mudahan kolaborasi ini terus berlanjut untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Bayi dan mendukung penurunan stunting pada anak-anak Indonesia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement