Kamis 17 Oct 2024 15:35 WIB

Ibu Hamil Diberi Gratis Tablet MMS, Apa Itu?

MMS dirancang sebagai pengganti tablet tambah darah.

Ilustrasi Ibu hamil.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memberikan tablet Multi Micronutrient Supplement (MMS) bagi ibu hamil. Tujuannya untuk mencegah kekurangan berat badan bayi, stunting hingga kematian bayi.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi mengatakan MMS ini dirancang sebagai pengganti tablet tambah darah yang sebelumnya hanya mengandung zat besi dan asam folat. “Dengan inovasi ini, tablet MMS kini mengandung tambahan sembilan vitamin dan empat mineral yang bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil,” kata Endang saat peluncuran tablet MMS, Kamis (17/10/2024).

Baca Juga

Endang mengungkapkan angka anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi, meskipun telah turun dari 48 persen menjadi 27 persen. Dengan penggunaan tablet MMS, kata dia, diharapkan angka anemia pada ibu hamil dapat terus menurun, serta berdampak positif pada penurunan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan angka kematian bayi.

“Kalau hasil dari MMS ini bukan hanya menurunkan anemia juga menurunkan BBLR kematian pada bayi,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan suplemen ini diberikan secara gratis kepada ibu hamil selama enam bulan dengan penggunaan satu tablet per hari.

“Setiap ibu hamil di Indonesia diperkirakan memerlukan 180 tablet MMS selama enam bulan. Kemenkes memperkirakan sekitar 900 juta tablet diperlukan setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil di seluruh Indonesia,” kata Menkes.

Budi menargetkan pada tahun depan, implementasi pemberian MMS pada ibu hamil akan dilakukan secara nasional. Prioritasnya pada 15 provinsi yang memiliki kasus kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah paling tinggi.

“Kita mulai di Jawa Barat, karena provinsi ini yang paling banyak ibu hamilnya. Kita harapkan kalau ini sudah diluncurkan secara nasional, mulai tahun depan, nanti bisa mengurangi kematian bayi,” kata Budi.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement