Rabu 22 Sep 2021 14:10 WIB

Enam Tanda Angina yang Harus Diwaspadai

Beberapa orang dengan gejala angina merasakan seperti ada bebab berat di dada.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Enam tanda angina yang harus diwaspadai (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Enam tanda angina yang harus diwaspadai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angina adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Beberapa orang dengan gejala angina mengatakan rasanya seperti ada sesuatu yang meremas dada mereka atau beban berat tergeletak di dada mereka. Jadi bagaimana cara mendeteksinya?

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan angina jika tidak terkontrol. Mayo Clinic mencantumkan beberapa gejala angina yang harus diwaspadai. Ada enam tanda yang harus diwaspadai, seperti nyeri dada, pusing, kelelahan, mual, sesak napas, dan berkeringat.

“Meskipun angina relatif umum, masih sulit untuk membedakan dari jenis nyeri dada lainnya, seperti ketidaknyamanan gangguan pencernaan. Jika mengalami nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan, segera cari bantuan medis,” jelas Mayo Clinic.

Gejala lain yang dirasakan mungkin juga termasuk merasakan nyeri di lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung. Angina biasanya disebabkan oleh arteri yang memasok darah ke otot jantung, menjadi menyempit oleh penumpukan zat lemak.

Ketika kebutuhan oksigen rendah, otot jantung mungkin masih dapat berfungsi pada jumlah aliran darah yang berkurang tanpa memicu gejala angina. Jika Anda meningkatkan kebutuhan oksigen seperti melalui olahraga, angina bisa saja terjadi.

Menurut National Health Service (NHS) Amerika Serikat (AS), angina biasanya tidak mengancam nyawa, tetapi itu adalah tanda peringatan bahwa Anda bisa berisiko terkena serangan jantung atau strok. Untuk mengendalikan angina dan mengurangi risiko masalah yang lebih serius, bisa dengan kombinasi pengobatan dan perubahan gaya hidup sehat.

NHS merekomendasikan pada mereka yang belum didiagnosis angina, segera temui dokter umum jika mengalami serangan nyeri dada yang berhenti dalam beberapa menit setelah istirahat. Seorang dokter umum akan memeriksa apakah itu mungkin masalah jantung atau bukan, dan akan merujuk ke rumah sakit untuk tes.

Seorang dokter dapat menentukan apakah Anda memiliki angina stabil atau angina tidak stabil, yang dapat menjadi awal dari serangan jantung. Jika obat-obatan tidak cocok atau tidak membantu, operasi untuk meningkatkan aliran darah ke otot jantung mungkin direkomendasikan.

"Jika dikendalikan dengan baik, tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa menjalani hidup normal dengan angina," kata NHS. 

Angina stabil adalah bentuk paling umum dari angina. Ini biasanya terjadi ketika Anda meningkatkan tingkat aktivitas. Misalnya, rasa sakit yang muncul saat berjalan menanjak mungkin adalah angina.

Mayo Clinic juga mencantumkan beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan seseorang. Selain tekanan darah tinggi, ini termasuk konsumsi tembakau, diabetes, dan kadar kolesterol atau trigliserida darah tinggi.

Jika anggota keluarga memiliki penyakit arteri koroner atau pernah mengalami serangan jantung, Anda mungkin juga berisiko lebih besar terkena angina. Obesitas dan stres juga terkait dengan kondisi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement