Selasa 14 Sep 2021 02:40 WIB

Sedang Isoman, Ini Olahraga yang Bisa Dilakukan

Pasien isoman bisa menjalani latihan pernapasan untuk mengembangkan dada.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Proning (ilustrasi). Pasien Covid-19 bisa berolahraga selama isoman seperti tidur tengkurap (proning) hingga latihan pernapasan.
Foto: Wikimedia
Proning (ilustrasi). Pasien Covid-19 bisa berolahraga selama isoman seperti tidur tengkurap (proning) hingga latihan pernapasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) hanya menghabiskan waktu dengan berbaring untuk memulihkan diri. Padahal, pasien Covid-19 masih bisa berolahraga selama isoman seperti tidur tengkurap (proning) hingga latihan pernapasan.

"Untuk yang sedang isoman, kalau sedang istirahat usahakan proning atau tengkurap sekitar dua jam per hari. Tidak hanya pasien yang mengalami penurunan saturasi yang bisa melakukannya, semua pasien Covid-19 bisa melakukannya," kata Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Siti Chandra Widjanantie saat di podcast Tanya Jawab IDI Bertema 'Apakah Olahraga Rutin Dapat Mencegah Penularan Covid-19?', ditulis Senin (13/9).

Baca Juga

Kemudian, dia melanjutkan, pasien isoman juga bisa menjalani latihan pernapasan untuk mengembangkan dada. Ia menyebutkan latihan tarik napas bertahap dengan gerakan tangan bisa dijalani pasien yang tengah menjalani isoman. 

Ia menjelaskan, paru-paru ada di kerangka dada, kalau menarik tangan maka kerangkanya juga mengulur karena ada otot yang ikut meregang. Jadi, ia mengajak pasien isoman bisa menarik tangannya ke atas, bawah, samping, sambil menarik napas. 

Kemudian melakukannya bisa dengan duduk dan berdiri. Tujuannya, dia menambahkan, latihan ini bisa untuk optimalisasi untuk menarik napas, menjaga paru-paru, dan oksigenasi lebih baik.

"Bisa dilakukan selama 30 detik, hitung saja. Kemudian ukur dengan saturasi oksigen (oximeter) dan kalau hasilnya di bawah 94 persen maka harus hati-hati karena otak tidak boleh kekurangan oksigen," katanya.

Tak hanya untuk mengukur kadar oksigen saat menjalani latihan pernapasan, ia meminta oximeter juga digunakan pasien Covid-19 saat beraktivitas lain seperti sehabis tidur, berdiri, berjalan, mengambil minum, dan akan terlihat kalau mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah (happy hypoxia). 

"Jadi, oximeter digunakan usai beraktivitas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement