Jumat 10 Sep 2021 08:57 WIB

Vitamin D Bantu Tingkatkan-Perbaiki Sistem Imun

Waspadai gejala kekurangan vitamin D.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Pengunjung berserta keluarganya menikmati makanan ringan dan kopi sambil berjemur di halaman Kedai Nyambi Ngopi, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/7). Berjemur merupakan salah satu cara mendapatkan vitamin D.
Foto: Prayogi/Republika.
Pengunjung berserta keluarganya menikmati makanan ringan dan kopi sambil berjemur di halaman Kedai Nyambi Ngopi, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/7). Berjemur merupakan salah satu cara mendapatkan vitamin D.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Vitamin D bisa didapatkan dari banyak sumber, selain dari sinar matahari. Makanan seperti kuning telur, salmon, makerel, dan hati pun kaya akan vitamin D.

"Sinar ultraviolet ada berbagai jenis, yaitu UVA, UVB, dan UVC," jelas dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Betty Ekawati Suryaningsih SpKK, dalam webinar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII).

Baca Juga

Masuknya vitamin D diawali paparan UV terhadap kulit. UVB sanggup menembus lapisan epidermis, sedangkan UVA akan terserap lapisan lebih dalam hingga bisa jadi penyebab penuaan dini.

Betty menjelaskan, ketika mengasup vitamin D dari makanan, tubuh akan mendapatkan vitamin D3 (cholecalciferol), yakni bentuk paling alami dari vitamin D. Vitamin D3 ini merupakan bentuk awal dari vitamin D yang akan langsung dikirim ke organ hati dan ginjal untuk hasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh.

Betty mengatakan, vitamin D--yang juga bisa diperoleh dari asupan suplemen--dapat berperan sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari penuaan dini. Selain itu, vitamin D mampu menurunkan risiko terkena penyakit pembuluh dan jantung karena dapat meningkatkan fleksibilitas pembuluh darah.

"Khususnya saat pandemi Covid-19, peran vitamin D yang sangat kita butuhkan, yaitu penyerapan kalsium yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki sistem imun," kata Betty.

Apa dampak dari kekurangan vitamin D? Betty mengungkapkan, kerontokan rambut, kulit kering, jerawat, dan infeksi bisa menjadi dampaknya. Bahkan, yang lebih parah dari itu, yaitu munculnya kanker kulit.

"Kebutuhan vitamin D sehari-hari 600-700 IU per hari, untuk lanjut usia 800 IU, sedangkan untuk pasien Covid-19 5.000 IU," ujar Betty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement