Senin 06 Sep 2021 18:23 WIB

Dokter: Gejala Kanker Prostat Dirasakan Setelah Menyebar

Umumnya, gejala kanker prostat tidak dirasakan di stadium awal.

Umumnya, gejala kanker prostat tidak dirasakan di stadium awal.
Foto: picpedia.org
Umumnya, gejala kanker prostat tidak dirasakan di stadium awal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, sebagian besar pasien dengan kanker prostat stadium awal tidak menyadari adanya gejala. Mereka baru merasakan gejala saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya.

Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urin atau air mani, disfungsi ereksi, sakit pada pinggang, punggung dan tulang iga, kelemahan pada tungkai atau kaki dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih. Kanker prostat juga dapat menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih, tulang atau organ lain.

Baca Juga

Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang. Para pakar urologi termasuk di Indonesia saat ini berupaya mendeteksi kanker prostat lebih dini. Deteksi bisa dilakukan pada pria mulai usia 50 tahun dan bisa dimulai pada usia 40 tahun apabila ada riwayat keluarga yang memiliki kanker prostat.

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter meliputi tanya jawab tentang ada tidaknya keluhan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, pemeriksaan rektal atau colok dubur dan pemeriksaan prostate-specific antigen (PSA) dari sampel darah yang bisa dilakukan berbarengan dengan medical check-up. Pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan urin, pemeriksaan fungsi ginjal, dan ultrasonography (USG) dapat dilakukan sesuai dengan indikasi. Hasil pemeriksaan akan menentukan langkah selanjutnya bagi pasien apakah perlu pemeriksaan follow up berkala, pemeriksaan lanjut untuk memastikan diagnosis atau memulai tatalaksana kanker prostat.

"Setelah melakukan diagnosa pada pasien, pasien yang terdiagnosa mengidap kanker prostat harus menjalani beberapa terapi tergantung pada stadium apa kanker ini terdiagnosa," kata dokter spesialis urologi dari Universitas Indonesia, dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, dalam diskusi media, Senin (6/9).

Pada kanker prostat stadium rendah dapat dilakukan pemantauan ketat, operasi dan radioterapi. Untuk kasus kanker prostat stadium lanjut yang terlokalisir akan dilakukan radioterapi pada pasien. Sedangkan pada kasus kanker prostat yang sudah menyebar, dilakukan terapi hormonal dan juga kemoterapi.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Dr d. Irfan Wahyudi, SpU(K) menekankan pentingnya deteksi dini kanker prostat. Menurut dia, pasien yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai di atas 90 persen. Angka ini akan menurun sampai menjadi 50 persen apabila ditemukan pada stadium lanjut.

Di Indonesia, saat ini terdapat cukup banyak angka kejadian kasus kanker prostat baru yang ditemukan dalam stadium lanjut dan kebanyakan dari mereka datang atau terdiagnosa pada usia 60-79 tahun. Jadi, deteksi dini dibarengi gaya hidup sehat seperti pola diet mempertimbangkan asupan nutrisi harian termasuk lemak, rutin berolahraga, menghindari merokok menjadi upaya yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker prostat di masa depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement