Sabtu 04 Sep 2021 14:52 WIB

Didiagnosis Asperger, Anthony Hopkins: Itu Mengada-ada

Anthony Hopkins mengungkapkan diagnosis Aspergernya pada 2017.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor senior Anthony Hopkins merasa tak ada yang salah dirinya selain terlalu fokus akan detail sesuatu. Aktor The Silence of The Lambs itu mengungkapkan dirinya didiagnosis Asperger pada 2017.
Foto: EPA
Aktor senior Anthony Hopkins merasa tak ada yang salah dirinya selain terlalu fokus akan detail sesuatu. Aktor The Silence of The Lambs itu mengungkapkan dirinya didiagnosis Asperger pada 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor senior asal Inggris, Sir Anthony Hopkins, mengumumkan bahwa dirinya telah didiagnosis Amengidap sindrom Asperger oleh dokter saat usia dewasa. Ia pertama kali mengungkapkan diagnosis itu pada 2017.

Meski begitu, Hopkins mengaku tak percaya dengan diagnosis tersebut. Pria berusia 83 tahun itu merasa tak ada yang salah dengan dirinya.

Baca Juga

Hopkins yang merupakan peraih Best Actor di Oscar 2021 tersebut juga merasa jengkel mengapa orang-orang begitu cepat didiagnosis dengan penyakit tertentu. Asperger adalah gangguan perkembangan yang termasuk dalam spektrum autisme yang berdampak pada kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

“Saya pikir beberapa dokter menghubungi saya. Saya tidak tahu, sebenarnya, saya tidak percaya. Saya tidak merasa berbeda. Saya pikir ini mengada-ada. Mungkin saya salah. Mungkin saya tidak tahu apa-apa,” kata aktor pemeran Hannibal Lecter dalam The Silence of the Lambs itu dalam sebuah wawancara untuk majalah GQ edisi terbaru.

Hopkins yang membintangi film The Father itu kemudian menceritakan bahwa dirinya memang sangat fokus pada detail. Namun, menurutnya, itu masih terbilang wajar dan bukanlah sebuah gangguan.

“Saya sangat fokus pada satu hal. Saya sadar itu ketika saya berada di restoran, tapi ya memang begitulah perilaku saya,” kata dia seperti dilansir Ace Showbiz, Sabtu (4/9).

"Saya pikir kita telah merusak sistem manusia dengan mengelompokkan segalanya. Ada pepatah yang bilang bahwa kita semua kacau. Kita selalu begitu dan akan selalu begitu. Jika tidak, kita tidak akan mengalami pertumpahan darah dan perang selama berabad-abad," kata Hopkins.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement