Kemudian, dia melanjutkan, barang haram itu lama-kelamaan bisa mempengaruhi fungsi liver, hati, jantung, otak hingga mempengaruhi perilaku. Kalau terus menerus konsumsi dan tidak dikontrol, dia melanjutkan, maka organ tubuh jadi rusak.
"Kemudian lama-kelamaan bisa menyebabkan kematian," kata pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) tersebut.
Kemudian kalau sudah menjadi pecandu dan ingin berhenti konsumsi, ia menilai yang jelas progresivitas ke kerusakan organ tubuh tidak berlanjut. Bahkan, organ dalam tubuh tidak menutup kemungkinan tidak mengalami rusak permanen karena ada kemampuan restorasi atau memperbaiki.
"Jadi, jangan pernah coba narkoba apa pun termasuk sabu," ujarnya.