REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naik-turunnya angka kasus Covid-19 membuat pengetatan kegiatan masyarakat bolak-balik diberlakukan. Masyarakat pun perlu diingatkan kembali tentang beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan penyebaran Covid-19 ketika makan di restoran kembali diizinkan.
Konsultan dokter umum di Rumah Sakit SL Raheja, Mahim di India, dr Paritosh Baghel, mengatakan, ada bukti bahwa dalam kondisi tertentu, orang positif Covid-19 tampaknya telah menginfeksi orang lain yang berjarak lebih dari dua meter. Penularan secara airborne ini terjadi di dalam ruang tertutup dengan ventilasi yang tidak memadai.
"Data yang tersedia menunjukkan bahwa virus jauh lebih umum menyebar melalui kontak dekat dengan orang positif Covid-19 daripada melalui penularan melalui udara (airborne)," ungkap dr Baghel, seperti dikutip dari laman The Indian Express, Senin (23/8).
Dr Baghel mengingatkan ada jalur penularan lain yang menjadi risiko pengunjung restoran, di samping kontak langsung maupun airborne. Droplet pernapasan dari orang positif Covid-19 juga bisa mendarat di permukaan dan benda lalu orang lain menyentuh mulut, hidung, atau matanya usai memegang benda yang telah terkontaminasi tersebut.
"Untungnya, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh pengelola restoran untuk membantu menurunkan risiko paparan dan penyebaran Covid-19," kata dr Baghel.
Baca juga : Kenali Short Sleeper, Sindrom yang Diidap Barack Obama
Menurut dr Baghel, pengelola restoran dapat mewajibkan penggunaan masker dan mempromosikan kebersihan tangan dan etika pernapasan. Selain itu, mereka bisa memasang tanda di lokasi yang mudah terlihat, seperti di pintu masuk dan di toilet, yang mempromosikan tindakan perlindungan sehari-hari, di samping menjaga ventilasi yang cukup.