REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah hampir setengah abad grup musik God Bless berkarya. Band beranggotakan Ahmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesman, dan Fajar Satritama itu mengucap syukur untuk 48 tahun eksistensinya.
Vokalis God Bless, Ahmad Albar, mengisahkan bahwa ketika terbentuk, dia dan kawan-kawannya tidak berpikir akan bisa bertahan lama. God Bless kala itu tampil di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Tidak disangka, sambutan dari penonton sangat bagus sehingga semangat para personel terus tumbuh. Musisi 75 tahun kelahiran Surabaya itu mengatakan, semangat tersebut yang terus dijaga meski banyak rintangan dan musibah.
"Bisa bertahan sampai sekarang suatu hikmah yang luar biasa. Tentu bersyukur masih tetap dikasih sehat, masih bisa eksis sampai sekarang. Mudah-mudahan bisa merayakan setengah abad," ujarnya.
Donny Fattah Gagola sang pembetot bas mengungkap pula bahwa God Bless tidak pernah bermimpi menjadi musisi yang ngetop atau terkenal. Menurut Donny, semula God Bless hanya anak-anak muda yang punya minat sama.
"Era 1970-an, hanya anak-anak muda gondrong yang bermain musik yang kami suka. Kebetulan bisa bertahan. Buat saya pribadi, karena namanya "God Bless"," kata musisi 71 tahun itu.
Lebih dari 60 lagu sudah dilahirkan God Bless, termasuk "Rumah Kita" dan "Semut Hitam". Lagu terbaru yang tahun ini dirilis band adalah "Mulai Hari Ini". Gitaris God Bless, Ian Antono, membagikan resep untuk terus konsisten berkarya.
Musisi 70 tahun kelahiran Malang itu mengatakan, kuncinya adalah menjaga semangat dan fokus pada tujuan awal. Sebagai contoh, meski di tengah pandemi, Ian tidak pernah absen latihan bergitar di rumah.
Untuk musisi dari generasi yang lebih muda, Ian menyarankan untuk melakukan hal serupa. Selain mempertahankan semangat dan pantang berhenti, bagi sebuah band, relasi juga hal yang sangat penting.
"Hubungan antarpemain band harus dibikin bukan seperti sahabat lagi, tapi sudah kayak keluarga. Saling menjaga perasaan. Itu yang membuat God Bless sampai sekarang masih utuh, menghargai satu sama lain," ungkap Ian.