Kamis 19 Aug 2021 18:43 WIB

Covid-19 Sebabkan Masalah THT, Cara Mengatasinya?

Sebagian penyintas Covid-19 ada yang mengalami gangguan THT.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19. Orang yang telah sembuh dari Covid-19 sebagian masih mengalami gangguan THT.
Foto: Republika
Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19. Orang yang telah sembuh dari Covid-19 sebagian masih mengalami gangguan THT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 tidak hanya memengaruhi sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 itu juga bisa mendatangkan gangguan pada telinga, hidung, tenggorokan (THT).

Sebagai bagian dari sindrom long-Covid, banyak orang mengalami sesak napas, sakit kepala, serta kehilangan kemampuan indra perasa dan penciuman. Sebagian besar pengidap gejala Covid-19 berkepanjangan juga mengalami gangguan pendengaran, vertigo, pusing, batuk, hidung tersumbat, masalah pendengaran, hingga telinga berdenging.

Baca Juga

Kondisi itu dapat dialami berminggu-minggu setelah pertama kali terdeteksi Covid-19. Konsultan THT Dr Sonali Pandit dan spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Fortis Mulund, Dr Kirti Sabnis mengatakan, infeksi Covid-19 juga menyebabkan masalah THT pada manusia.

Hal itu terutama menyebabkan gejala terkait saluran pernapasan bagian atas yang berbeda, termasuk hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan disfungsi penciuman. Selain itu, long Covid juga dapat melibatkan saluran pernapasan bagian bawah, sehingga menyebabkan gejala seperti batuk, kesulitan bernapas, dan dada terasa sesak.

Menurut kedua dokter itu, sebagian besar pasien dengan Covid ringan mengalami, seperti gejala anosmia (tidak adanya sensasi penciuman), cacosmia (persepsi bau yang terdistorsi, baik dengan atau tanpa adanya stimulus bau), maupun hiposmia (penciuman berkurang). Gejala-gejala ini dapat bertahan hingga beberapa minggu.

"Tetapi jika terus mengalaminya lebih dari empat minggu, Anda harus melaporkannya ke dokter," kata Pandit, dilansir laman Indian Express, Kamis (19/8).

Seiring dengan hilangnya penciuman, banyak orang mengeluh kehilangan atau penurunan indra perasa. Pada beberapa pasien, gangguan pendengaran sensorineural yang tiba-tiba, juga telah dilaporkan selama maupun setelah pemulihan.

Dokter juga memperingatkan bahwa orang perlu waspada dengan sakit kepala dan nyeri wajah yang terus-menerus. Sebab, itu dapat mengindikasikan masalah yang lebih dalam seperti infeksi "jamur hitam" alias mucormycosis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement