Kamis 19 Aug 2021 07:00 WIB

Kasus Bell's Palsy Cukup Tinggi Efek dari Vaksin Sinovac

Efek samping 'Bell's Palsy' terjadi 42 hari setelah suntikan vaksin.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Efek samping 'Bell's Palsy' terjadi 42 hari setelah suntikan vaksin.
Foto: AP/Luca Bruno
Efek samping 'Bell's Palsy' terjadi 42 hari setelah suntikan vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Risiko orang terkena Bell's palsy atau sejenis masalah pada wajah, diketahui lebih tinggi setelah melakukan vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac Biotech. Akan tetapi seharusnya hal itu tidak menjadi penghalang untuk vaksinasi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases.

"Efek menguntungkan dan protektif dari vaksin Covid-19 yang tidak aktif jauh lebih besar daripada risiko efek samping yang umumnya membatasi," kata penelitian tersebut, dilansir laman Straits Times, Kamis (19/8).

Baca Juga

Studi ini melibatkan 28 kasus Bell's palsy yang dikonfirmasi secara klinis setelah suntikan CoronaVac Sinovac. Hal itu dilaporkan di antara hampir 452.000 orang yang telah menerima dosis pertama vaksin, dan 16 kasus setelah vaksin Pfizer/BioNtech terdeteksi dari lebih dari 537.000 orang.

"Temuan kami menunjukkan peningkatan risiko Bell's palsy secara keseluruhan setelah vaksinasi CoronaVac," demikian pernyataan penelitian tersebut.

Penelitian yang dilakukan di Hong Kong tersebut menilai risiko efek samping dalam 42 hari setelah vaksinasi. Mekanisme Bell's palsy pada pasien setelah vaksinasi masih belum jelas. Namun penelitian tersebut mengakui dan menyerukan penyelidikan lebih lanjut.

"Bell's palsy setelah vaksinasi jarang terjadi, dan sebagian besar gejalanya ringan dan membaik dengan sendirinya," kata perwakilan Sinovac Liu Peicheng dalam tanggapan tertulis.

Mr Liu mengatakan Sinovac belum mendeteksi risiko Bell's palsy dalam analisis data dari otoritas pengendalian penyakit China, Pusat Pemantauan Uppsala Organisasi Kesehatan Dunia, atau database unitnya untuk efek samping setelah imunisasi.

Menurut data saat ini, manfaat dan perlindungan CoronaVac jauh lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi. “Masyarakat harus divaksinasi lengkap tepat waktu dengan CoronaVac untuk mencegah infeksi Covid-19 dan memblokir penularan virus,” jelas Liu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement