REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Siapapun yang ingin membuat sebuah film box office, tentunya tidak menargetkan untuk membuat film berating sangat terbatas atau restricted rated (R-rated). Kebijakan yang mendominasi Hollywood memandang film R-rated yang hanya ditujukan untuk penonton di atas 17 tahun kurang menarik.
Film R-rated cenderung tidak mendapatkan anggaran sebesar film PG-13 (untuk penonton di atas 13 tahun) atau PG-rated (perlu bimbingan orang tua. Misalnya saja Deadpool pada 2016 yang biaya pembuatannya hanya 58 juta dolar AS (Rp 833,8 milliar), relatif kecil dari harga rata-rata film superhero PG-13.
Meski pendekatan itu adalah kebijakan, bukan berarti Hollywood sepenuhnya menolak gagasan untuk memberikan label harga yang sangat besar bagi produksi-produksi film untuk penonton 17 tahun ke atas.
Ada beberapa film R-rated yang nilai produksinya sangat mahal. Berikut daftarnya seperti dilansir laman Screen Rant, Rabu (18/8):
1. Terminator: Dark Fate
Setelah Terminator: Genisys dirilis pada musim panas 2015 di box office dan mengecewakan, sudah waktunya bagi seri Terminator mendapatkan penyesuaian kembali. Untuk film berikutnya, Terminator: Dark Fate, seri itu tidak lagi melakukan reboot.
Film itu melanjutkan peristiwa dari Terminator 2: Judgment Day. Linda Hamilton kembali sebagai Sarah Connor untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, dan James Cameron kembali dalam produksi itu.
Biaya produksi film berada di kisaran 185 juta dolar AS hingga 196 juta dolar AS (Rp 2,6 triliun hingga Rp 2,8 triliun). Angka tersebut menjadikan Terminator: Dark Fate sebagai film R-rated paling mahal dalam sejarah tanpa memperhitungkan inflasi.
Semua uang itu digunakan untuk setpiece aksi yang rumit dengan banyaknya efek visual dalam film, yang akhirnya membutuhkan banyak rumah efek visual untuk masuk dan mengerjakan film tersebut.
Meskipun pihak studio melakukan banyak hal untuk membuat Terminator: Dark Fate menjadi tontonan besar, namun hal itu tidak cukup. Film ini hanya mengantongi pendapatan kotor 250,3 juta dolar AS (Rp 3,5 triliun) di seluruh dunia.
2. The Suicide Squad
Dua produksi film pertama sutradara James Gunn dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) yakni Guardians of the Galaxy dan Guardians of the Galaxy Vol. 2 menghabiskan biaya produksi masing-masing lebih dari 170 juta dolar AS (Rp 2,4 triliun).
Dengan anggaran yang lumayan tinggi, tidak ada yang mengharapkan sutradara itu untuk bekerja dengan anggaran rendah ketika mengarahkan film DC Comics pertamanya, The Suicide Squad. The Suicide Squad menghabiskan anggaran 185 juta dolar AS (Rp 2,6 triliun).
Peningkatan anggaran adalah normal untuk film blockbuster DC Extended Universe, tetapi secara signifikan biayanya ini lebih tinggi dari hampir semua film R-rated lainnya dalam sejarah DC. Anggaran yang begitu besar dapat dikaitkan dengan banyak faktor unik, salah satunya film ini menggunakan efek dan set praktis yang rumit, bukan dengan kreasi digital sepenuhnya. Latar belakang semacam itu tidak murah dan pasti memakan anggaran besar.
3. Troy
Produksi film epik sejarah tidak pernah murah untuk Hollywood. Salah satunya terbukti dalam film Troy diproduksi karya sutradara Wolfgang Peterson. Film yang mengangkat kisah Perang Troya yang rumit ini hendak mengikuti kesuksesan film epik sejarah Gladiator. Film Troy dibuat dengan anggaran lebih besar yakni 175 juta dolar AS (Rp 2,5 triliun).
Dalam sebuah artikel, Peterson mengatakan beberapa faktor tak terduga menyebabkan anggaran membengkak. Rupanya, biaya Troy yang terus meningkat mendominasi siklus pers prarilis film.
Tapi untungnya film perang R-rated ini membuahkan hasil mengesankan di seluruh dunia dengan pendapatan 483,1 juta dolar AS (Rp 6,9 triliun).
4. Terminator 3: Rise of the Machines
Pada saat dirilis, Terminator 2: Judgment Day adalah film R-rated termahal sepanjang masa. Anggaran yang memecahkan rekor itu dibenarkan berkat film box office yang luar biasa, tetapi juga memberi tekanan pada sekuelnya.
Terminator ketiga tidak hanya mengandalkan nama film pendahulunya, tetapi juga membutuhkan anggaran besar untuk memastikan lebih banyak visual yang inovatif dikirimkan ke penonton bioskop. Terminator 3: Rise of the Machines akhirnya menelan biaya 170 juta dolar AS (Rp 2,4 triliun).
Lebih dari 15 persen dari anggaran itu digunakan untuk membayar aktor Arnold Schwarzenegger agar tetap memerankan filmnya, di mana aktor legend film aksi itu memperoleh 29,25 juta dolar AS (Rp 420,9 milliar), ditambah janji pihak produksi untuk memberikan persenan dari penerimaan box office.
5. The Irishman
Seperti semua film karya Martin Scorsese lainnya, film The Irishman awalnya akan dibuka di bioskop dengan distribusi domestik ditangani oleh Paramount Pictures dan wilayah luar negeri dicakup oleh STX Entertainment. Namun anggaran untuk The Irishman terus membengkak karena semua anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan visi Scorsese teknologi CGI.
Pada Agustus 2018, film yang sebelumnya diperkirakan dibuat dengan biaya 105 juta dolar AS (Rp 1,5 triliun) dikabarkan menelan biaya 175 juta dolar AS (Rp 2,5 triliun). Akhirnya, anggaran akhir untuk The Irishman dikonfirmasi menjadi 159 juta dolar AS (Rp 2,2 triliun).