Dapat meningkatkan nafsu makan
Banyak kondisi jangka panjang dan jangka pendek seperti penyakit hati, demam, masalah ginjal, keracunan makanan dan hepatitis dapat mengurangi nafsu makan seseorang. Studi anekdotal semacam itu mengatakan aroma daun pisang dapat membantu membangkitkan nafsu makan saat disajikan di atas piring yang dibungkus pisang.
Dapat menetralkan racun
Sebuah penelitian berbicara tentang aktivitas anti-racun di daun pisang terhadap toksisitas yang disebabkan oleh racun ular. Dikatakan bahwa ketika ekstrak daun pisang berinteraksi dengan protein bisa ular, tanin dan polifenol dalam daun cenderung menonaktifkan protein beracun dan dapat mengurangi efeknya sampai batas tertentu.
Inilah alasan mengapa pasta daun pisang dioleskan pada gigitan ular untuk meredakannya. Studi ini membutuhkan lebih banyak bukti.
Bungkus makanan yang higienis
Daun pisang digunakan secara tradisional karena banyak tujuan higienis. Pertama-tama, makanan yang dibungkus dengan daun pisang cenderung tetap bebas racun dibandingkan dengan bungkus plastik, karena tidak ada racun plastik yang tercampur dengan makanan.
Kedua, sifat antibakteri daun mencegah makanan dari kerusakan karena bakteri dan kuman dan tetap aman dan segar untuk waktu yang lebih lama. Selain itu, makan di atas daun pisang tidak memerlukan banyak pembersihan dan ramah lingkungan.
Memberi rasa unik pada makanan
Daun pisang banyak digunakan dalam masakan. Makanan yang dibungkus dan dimasak (lebih disukai dikukus) dengan daun pisang diketahui mendapatkan senyawa tanaman penting dari daunnya seperti EGCG (Epigallocatechin Gallate), polifenol yang dikenal dapat mengurangi banyak penyakit inflamasi dan kronis seperti kanker, penyakit jantung dan Alzheimer.
Selain itu, ketika makanan panas disajikan di atas daun pisang, lapisan lilin di atasnya cenderung meleleh dan bercampur dengan makanan, sehingga memberikan rasa yang unik dan halus pada makanan.