Selasa 03 Aug 2021 00:25 WIB

Mengapa Atlet Olimpiade Ada yang Suka Bekam?

Sebagian atlet Olimpiade tampak memiliki bekas bekam di tubuhnya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Duncan Scott dari Inggris (kiri) berjabat tangan dengan Zac Incerti dan Kyle Chalmers dari Australia setelah Final Estafet Gaya Bebas 4 x 200m Putra di Tokyo Aquatics Center saat Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, 28 Juli 2021. Bulatan bekas bekam tampak di tubuh Kyle Chalmers.
Foto:

Terapi bekam dilakukan dengan cara menaruh senyawa yang mudah terbakar seperti alkohol, rempah, atau kertas, ke dalam sebuah cangkir. Setelah itu, terapis akan membakar alkohol, rempah, atau kertas yang berada di dalam cangkir.

photo
Praktik bekam. - (Republika/Agung Supriyanto/ca)

Setelah api padam, cangkir akan diletakkan di atas permukaan kulti dalam posisi terbalik dan didiamkan selama beberapa menit. Area kulit yang berada di dalam gelas akan tersedot naik ke atas dan kemudian meninggalkan bekas berupa tanda bulat kehitaman.

Dalam versi yang lebih modern, terapi bekam tidak menggunakan api tetapi menggunakan pompa karet. Pompa karet ini dapat menciptakan efek penyedotan lokal yang sama seperti cangkir panas dalam versi bekam tradisional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement