Senin 02 Aug 2021 06:35 WIB

Kerontokan Rambut Setelah Sembuh Covid-19, Apa Penyebabnya?

Jumlah kasus kerontokan rambut pada penyintas Covid-19 meningkat dua kali lipat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Menyisir rambut (ilustrasi).  Rambut rontok dikenal sebagai salah satu gejala long Covid.
Foto:

Para ahli menjelaskan bahwa orang yang pulih dari Covid-19 harus mencoba dan lebih memerhatikan pola makan mereka demi melengkapi vitamin dan mineral yang hilang. Mereka merekomendasikan makan makanan bergizi tinggi vitamin dan zat besi dan melengkapi dengan biotin dan asam amino.

"Karena kekurangan zat besi bisa mempercepat kerontokan rambut," ucap Dhawan.

Telogen Effluvium (TE) merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kerontokan rambut sementara. TE terjadi ketika jumlah folikel di kulit kepala berubah. Biasanya, TE memengaruhi bagian atas kulit kepala. Dalam kebanyakan kasus, garis rambut tidak akan surut jika seseorang mengalami TE.

Kasus TE yang parah akan menyebar ke alis dan bagian lain dari kulit kepala. Pasien sering didiagnosis dengan TE setelah penyakit serius, penurunan berat badan dalam jumlah besar, atau demam parah. Ini biasanya terjadi jika pasien baru saja mengalami situasi stres tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement