5 Kebiasaan Ini Lebih Buruk dari Minum Soda

Selalu Stres

Stres merupakan faktor yang tak bisa benar-benar dihilangkan dari kehidupan. Namun, stres bisa dikelola dengan manajemen stres yang baik agar tubuh tetap sehat.

Stres berkepanjangan dapat memicu peningkatan risiko penyakit kronis. Selain itu, stres yang terjadi terus-menerus atau kronis juga dapat memicu penuaan pada tingkat seluler.

Studi yang dilakukan oleh Harvard Medical School juga menunjukkan bahwa stres kronis dapat memperpendek telomer, yaitu struktur di dalam setiap sel yang menaungi DNA. Telomer bermula dengan ukuran "tubuh" yang panjang, kemudian memendek, lalu sel akan mati. Individu dengan telomer yang lebih pendek berisiko terhadap penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker.

Kesepian

Studi menunjukkan bahwa kesepian dalam jangka waktu lama atau kronis dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan. Efek negatif ini setara dengan obesitas, fisik yang tidak aktif, dan kebiasaan merokok 15 batang per hari.

Kesepian juga membuat risiko demensia pada lansia meningkat hingga 50 persen. Selain itu, studi dari Finlandia menemukan bahwa laki-laki yang merasa kesepian lebih dari dua dekade memiliki kecenderungan lebih besar mengalami kanker dan prognosis yang buruk.

Kurang Mengetahui Tekanan Darah

Salah satu hal penting yang perlu diketahui setiap orang adalah angka tekanan darah masing-masing. Tekanan darah perlu dicek secara rutin dan dijaga agar tak melebihi angka 130/80 mmHg menurut American Heart Association.

Bila tak melakukan pengecekan rutin, kondisi tekanan darah tinggi bisa tak terdeteksi untuk waktu yang lama. Tekanan darah tinggi yang dibiarkan dapat memicu kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh dan meningkatkan risiko strok, penyakit jantung, dan demensia.