Senin 26 Jul 2021 22:51 WIB

Kemerahan di Telapak Tangan Bisa Jadi Tanda Sakit Organ Hati

Saat ini sekitar 50 juta orang di dunia hidup dengan penyakit hati kronis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Saat ini sekitar 50 juta orang di dunia hidup dengan penyakit hati kronis.
Foto: science alert
Saat ini sekitar 50 juta orang di dunia hidup dengan penyakit hati kronis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organ hati punya fungsi yang kuat untuk membantu tubuh tetap sehat. Hati dapat memproses nutrisi dari makanan, membuang zat beracun, meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan banyak lagi.

Namun banyak orang justru tidak menyadari cara menjaga kesehatan hati. Sementara beberapa orang menganggap penyakit hati akibat dari genetika, kondisi itu juga sebenarnya dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, termasuk paparan virus tertentu seperti hepatitis, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas.

Baca Juga

Seiring waktu, faktor-faktor ini dapat menyebabkan sirosis, yang pada akhirnya dapat berujung pada gagal hati. Menurut Organisasi Gastroenterologi Dunia, saat ini sekitar 50 juta orang di dunia hidup dengan penyakit hati kronis.

“Itulah mengapa sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda halus penyakit hati. Menurut Mayo Clinic, ada hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan masalah hati,” tulis laporan, dilansir Best Life Online, Senin (26/7).

Salah satunya jika mengalami kemerahan di tangan, di mana ini dapat menunjukkan kondisi hati. Menurut Mayo Clinic, kemerahan di telapak tangan, misalnya, bisa menjadi tanda kondisi hati yang serius. Gejala khusus ini dikenal sebagai eritema palmaris sekunder, dan sering muncul sebagai salah satu tanda pertama bahwa ada sesuatu yang salah.

The New Zealand Dermatological Society melaporkan bahwa sekitar 23 persen orang dengan sirosis hati mengalami eritema palmaris. Kendati begitu, kondisi ini juga terkait dengan penyakit hati termasuk penyakit Wilson, kelainan genetik langka yang terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak tembaga, dan hemokromatosis. Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami penumpukan zat besi yang terlalu banyak.

Saat pasien mengalami eritema palmaris, telapak kedua tangan menjadi merah, dengan konsentrasi warna yang lebih tinggi di sekitar pangkal telapak tangan atau pada kulit di bawah jari. Dalam beberapa kasus, jari-jari itu sendiri juga dapat berubah warna.

Mereka yang menderita eritema palmaris mungkin merasakan kehangatan atau sedikit sensasi terbakar di telapak tangan, tetapi biasanya tidak ada rasa sakit yang terkait dengan gejala ini.

Tingkat kemerahan di tangan juga terkait dengan keparahan gejala. Para ahli mengingatkan bahwa tangan dapat memberikan beberapa petunjuk visual tentang seberapa serius penyakit hati. "Kemerahan eritema palmar disebabkan oleh peningkatan dilatasi kapiler permukaan di tangan," jelas DermNet, situs web New Zealand Dermatological Society.

Tingkat kemerahan sering dikaitkan dengan keparahan penyakit yang mendasarinya. Beberapa orang juga melaporkan perubahan keparahan kemerahan di tangan mereka karena suhu, keadaan emosional, penerapan tekanan pada tangan, atau memegang lengan dalam posisi tegak. Perubahan ini tidak terkait dengan tingkat keparahan penyakit.

Selain menandakan kondisi hati, eritema palmaris juga dapat mengarah kepada kondisi lainnya. Misalnya, sekitar 60 persen orang dengan rheumatoid arthritis mengalami gejala ini, bersama dengan 18 persen dari mereka yang menderita penyakit tiroid.

Eritema palmar juga terjadi pada 30 persen kehamilan karena perubahan vaskular dan hormonal, menurut DermNet. Jika merasakan gejala atau melihat kerabat atau orang lainnya mengalami khusus seperti ini, hubungi dokter sesegra mungkin untuk mengetahui perlu atau tidaknya pemeriksaan hati dan konsultasi medis lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement