REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan darah khususnya plasma konvalesen meningkat hingga 300 persen pada Juli 2021, sejak gelombang kedua virus corona terjadi di Indonesia. Masyarakat yang memenuhi syarat didorong untuk melakukan donor.
Namun sebelum mendonorkan darah, ada beberapa makanan yang harus dihindari. Dilansir di laman Health Digest, Jumat (23/7), sebelum mendonorkan darah, masyarakat diimbau mengonsumsi makanan yang sehat. Hindari makanan yang mengandung lemak seperti burger, kentang goreng, dan es krim.
Mayo Clinic juga merekomendasikan agar calon pendonor mendapatkan tidur yang berkualitas pada malam hari sebelum donor. Tak lupa, penuhi kebutuhan air putih, dan pastikan tidak minum obat apapun sebelum donor darah.
Menurut Orlando Health, makanan yang kaya zat besi juga baik dikonsumsi sebelum donor darah. Sebab ketika mendonorkan darah, seseorang akan kehilangan banyak zat besi dalam tubuh, sehingga mengonsumsi makanan kaya zat besi penting guna menghindari anemia.
Sumber zat besi nabati bisa didapat dari bayam, kacang putih, dan lentil. Sementara zat besi nabati didapat dari daging, telur, dan makanan laut. Selain zat besi, disarankan juga untuk meningkatkan asupan vitamin C. Buah-buahan dan sayuran berdaun hijau adalah sumber vitamin C yang sangat baik.
Jika Anda khawatir tentang keamanan mendonorkan darah karena pandemi, sebuah studi baru menegaskan bahwa praktik skrining darah yang ada saat ini sudah cukup aman. “Tampaknya aman untuk menerima transfusi darah atau mendonorkan darah, tanpa takut menularkan Covid-19, dengan menggunakan skrining darah yang ada saat ini,” kata peneliti Sonia Bakkour, seorang ilmuwan di Vitalant Research Institute.
Namun, Mayo Clinic mencatat bahwa meskipun tidak ada bukti bahwa Covid-19 dapat ditularkan melalui transfusi darah, mereka menyarankan agar donor ditunda setidaknya 14 hari setelah hasil tes positif tanpa gejala atau setidaknya 14 hari setelah gejala Covid-19 sepenuhnya hilang.