Bergerak Aktif
Aktif bergerak secara fisik turut membantu memperlancar pergerakan usus. Dr Berookim menyarankan aktivitas fisik minimal jalan kaki 30 menit per hari.
Toilet Jongkok
Dr Berookim mengatakan posisi BAB yang baik adalah lutut menekuk dengan tinggi di atas pinggang seperti posisi squat atau jongkok. Posisi tersebut akan membantu meningkatkan sudut kanal anal dan merelaksasi otot panggul kunci yang membaut pergerakan susu menjadi lebih mudah. Pemilik toilet duduk bisa menggunakan squat stool untuk membantu BAB dalam posisi seperti squat.
Konsultasi dengan Dokter
Terkadang, penggunaan obat tertentu dapat mempengaruhi pergerakan usus yang sehat. Konsultasi degan dokter untuk mendapatkan solusi terkait masalah pencernaan yang berkaitan dengan konsumsi obat untuk mendapatkan solusi terbaik.
Pertimbangkan Masalah Hormonal
Ketidakseimbangan hormonal juga dapat memicu masalah BAB. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli endokrinologi atau ahli gastroenterologi dapat dipertimbangkan bila dipertimbangkan bila pola BAB tak membaik.
Sebagian kondisi ketidakseimbangan hormonal ini memang tak bisa dihindari, misalnya saat sedang menstruasi. Dalam kondisi ini, Dr Berookim menyarankan untuk perbanyak asupan air putih dan mengonsumsi suplemen seperti psyllium.
Beberpa kondisi ketidakseimangan hormonal lain bisa diobati. Sebagai contoh, gangguan BAB terkait masalah tiroid bisa diperbaiki bila masalah tiroid diobati.
Suplemen
Dr Berookim merekomendasikan beberapa suplemen yang dapat membantu memperlancar BAB di pagi hari. Sebagian di antaranya adalah psyllium, laxative, atau osmotic laxative sebelum tidur.