Ada tanda-tanda yang dapat mengindikasikan seorang anak telah menelan baterai. Terdengar suara siulan saat bernapas alias mengi, produksi air liur berlebih, sakit perut, nyeri dada, batuk, atau tersedak.
AAP yang memiliki Gugus Tugas Baterai Kancing memperkirakan terjadi lebih dari 2.500 kasus cedera baterai kancing pada anak-anak di AS setiap tahun. Selain lonjakan signifikan yang terlihat selama bulan-bulan awal pandemi, AAP melaporkan kenaikan cedera serius atau kematian pada anak.
Jumlahnya naik lebih dari empat kali lipat dalam lima tahun antara 2006 dan 2010, dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Cedera paling serius biasanya terkait dengan baterai berdiameter 20 milimeter atau seukuran koin lima sen, karena kemungkinan besar akan tersangkut di kerongkongan anak kecil.
"Jika baterai lithium sel koin tersangkut di kerongkongan, itu dapat menyebabkan cedera jaringan dan nekrosis dalam beberapa jam, yang menyebabkan perforasi atau kematian jika tidak segera diangkat," ujar perwakilan AAP, dikutip dari laman Fox News, Selasa (13/7).