Rabu 14 Jul 2021 08:31 WIB

Kenali Tanda-Tanda Baterai Kancing Tertelan oleh Anak

Kasus anak tak sengaja menelan baterai kancing meningkat di AS.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Baterai koin atau baterai kancing kerap dimainkan oleh anak dan mengakibatkannya cedera.
Foto: Wikimedia Commons
Baterai koin atau baterai kancing kerap dimainkan oleh anak dan mengakibatkannya cedera.

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Kasus cedera pada anak akibat baterai di Amerika Serikat tercatat naik 93 persen selama tujuh bulan pertama pandemi. Spesifiknya, disebabkan oleh baterai kancing yang biasa dipakai di mainan, jam tangan, atau perangkat rumah tangga lainnya.

Hal tersebut diketahui dari laporan Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat (CPSC) yang diterbitkan Januari 2021. Lonjakan kasus terjadi pada anak dengan rentang usia lima sampai sembilan tahun.

Baca Juga

Sebagian besar cedera melibatkan menelan baterai kancing serta memasukkan baterai ke dalam telinga atau hidung. Kondisi tersebut bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani oleh ahli.

Selain akibat baterai kancing, CPSC juga menemukan peningkatan tajam dalam cedera yang terkait dengan cairan pembersih. Kemungkinan penyebabnya karena konsumen berdiam di rumah dan melakukan lebih banyak pembersihan.

"Ini termasuk cedera akibat cairan laundry yang terus menjadi bahaya parah bagi anak-anak jika tertelan dan semakin bertambah parah untuk lansia yang mengalami cedera mata," kata perwakilan CPSC.

Di sisi lain, kunjungan ke ruang gawat darurat akibat cedera terkait baterai kancing mengalami penurunan secara keseluruhan selama tujuh bulan pertama pandemi. Meski demikian, cedera akibat produk di rumah, termasuk baterai, tetap harus diwaspadai.

Andaikan tertelan, baterai kancing dapat menyebabkan luka bakar jaringan yang parah hanya dalam waktu dua jam dan bisa mengakibatkan cedera seumur hidup. Jika seorang anak diduga menelan baterai kancing atau memasukkannya ke hidung atau telinga, segera akses perawatan darurat.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan orang tua segera menghubungi layanan telepon National Battery Ingestion Hotline untuk mendapatkan bantuan. Alternatifnya, segera datangi fasilitas kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement