Ahad 11 Jul 2021 10:06 WIB

Dokter: Perhatikan Kandungan Garam Saat Konsumsi Mi Instan

Sertakan sayuran dan sumber protein seperti telur dalam mi instan.

Dokter: Perhatikan Kandungan Garam Saat Konsumsi Mi Instan
Foto: Max Pixel
Dokter: Perhatikan Kandungan Garam Saat Konsumsi Mi Instan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Juwalita Surapsari berpesan kepada masyarakat yang gemar mengonsumsi mi instan agar tidak hanya memperhatikan kandungan kalori yang rendah.

Masyarakat juga perlu turut mencermati kandungan garam yang tinggi dalam produk itu. "Banyak mi instan yang mengandung kalori lebih rendah. Tetapi untuk menjadi sehat, pertimbangannya tidak hanya mengenai kalori, kita harus jeli mengetahui kandungan lain dalam makanan tersebut, misalnya makanan instan atau olahan juga mengandung kadar garam tinggi," kata dia kepada Antara melalui pesan elektroniknya, dikutip Ahad (11/7).

Baca Juga

Juwalita mengingatkan untuk mencermati label pada kemasan produk yang akan dibeli. Lihatlah misalnya kandungan natriumnya (bagian dari garam dengan jumlah tinggi), yang menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tak boleh lebih dari 20 persen per harinya atau setara 1 sendok teh per hari.

Selain garam, perhatikan juga soal kandungan lemak dalam produk. Kementerian Kesehatan mengajurkan konsumsi lemak per orang per hari 20-25 persen dari total energi atau setara 5 sendok makan (67 gram). Di sisi lain, saat Anda mengonsumsi mi instan, sebaiknya jangan dibarengi makanan olahan lainnya seperti sosis atau bakso.

Menurut Juwalita, makanan ini cenderung mengandung garam yang tinggi sehingga berisiko membuat Anda kelebihan asupan garam. "Kita boleh-boleh saja mengonsumsi produk ini, namun tidak setiap hari dan harus memperhitungkan makanan lainnya misalkan tidak dikonsumsi bersama makanan olahan lain seperti sosis atau bakso," kata Juwalita.

Kemudian, karena mi instan umumnya tak mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh seperti serat dan protein, Anda bisa menambahkan beberapa sayuran dan sumber protein misalnya telur dan tofu untuk meningkatkan profil nutrisi dalam mi instan Anda. Pakar diet dari Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien menyarankan Anda menggunakan seperempat atau setengah porsi bumbu saja.

Anda bisa menambahkan daun bawang atau ketumbar untuk meningkatkan rasa. "Bila Anda menggunakan versi instan yang tidak perlu dimasak, hindari mengonsumsi semua kuahnya (apabila itu berkuah) untuk membantu Anda mengurangi asupan garam dan sertakan sayuran dan sumber protein seperti telur di sampingnya. Jika Anda tidak dapat memasukkan sayuran, maka pastikan untuk memenuhi asupan sayuran Anda pada waktu makan berikutnya," ujar dia, seperti dikutip dari The Strait Times.

photo
Infografis Cara Makan Mi Instan - (republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement