Rabu 07 Jul 2021 01:25 WIB

Setelah Jamur, Kematian Jaringan Tulang Usik Penyintas Covid

Kematian jaringan tulang terjadi akibat penggunaan steroid dalam perawatan Covid.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien Covid-19 menjalani perawatan di ruang unit perawatan intensif (ICU). Penggunaan steroid menjadi dilema tersendiri dalam perawatan pasien Covid-19 mengingat risikonya dalam menimbulkan nekrosis avaskular.
Foto: AP/Martin Mejia
Pasien Covid-19 menjalani perawatan di ruang unit perawatan intensif (ICU). Penggunaan steroid menjadi dilema tersendiri dalam perawatan pasien Covid-19 mengingat risikonya dalam menimbulkan nekrosis avaskular.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Nekrosis avaskular (AVN) alias kematian jaringan tulang bisa menjadi kondisi yang melemahkan berikutnya di antara penyintas Covid-19 setelah mukormukosis atau "jamur hitam" mewabah dua bulan lalu di India. Setidaknya, tiga kasus nekrosis avaskular yang dikonfirmasi pada orang yang telah sembuh dari Covid-19 telah dilaporkan secara ilmiah di Mumbai.

Banyak dokter khawatir akan lebih banyak kasus nekrosis avaskular ditemukan dalam beberapa bulan ke depan. Nekrosis avaskular terjadi karena terganggunya suplai aliran darah secara temporer maupun dalam jangka panjang di area pinggul, salah satunya akibat penggunaan steroid.

Baca Juga

Jaringan tulang akan mati seiring dengan kolaps-nya tulang. Jaringan otot pun dapat terpengaruh. Gejalanya dapat berupa kesulitan gerak dan nyeri persendian yang awalnya ringan lalu memberat.

Penggunaan steroid pun menjadi dilema tersendiri dalam perawatan pasien Covid-19. Di satu sisi, itu dapat menyelamatkan nyawa. Di lain sisi, penggunaannya meningkatkan risiko nekrosis avaskular.

 

Faktor umum yang menyebabkan mukormikosis dan avascular necrosis adalah penggunaan steroid, satu-satunya obat yang terbukti membantu pasien Covid-19. Rumah Sakit Hinduja di India merawat tiga pasien berusia di bawah 40 tahun yang mengalami nekrosis dua bulan setelah mereka dirawat selama Covid.

"Pasien-pasien ini mengalami rasa sakit di tulang paha mereka (bagian tertinggi dari tulang paha) dan karena mereka adalah dokter, mereka mengenali gejalanya dan bergegas untuk perawatan,” kata Dr Sanjay Agarwala, direktur medis Rumah Sakit Hinduja, dilansir Times of India, Selasa (6/7).

Makalah penelitian Dr Agarwala yang berjudul "Avascular necrosis as a part of long Covid-19 diterbitkan di jurnal medis bergengsi BMJ Case Studies pada Sabtu (3/7). Dia mengatakan bahwa penggunaan besar-besaran kortikosteroid yang menyelamatkan jiwa dalam kasus Covid-19 akan menghasilkan kebangkitan kasus AVN.

Spesialis ortopedi lainnya mengatakan bahwa mereka juga telah melihat satu atau dua kasus di antara pasien penyintas Covid-19.  

"Pada pasien yang sudah lama menderita Covid-19 dan membutuhkan steroid, ini mengkhawatirkan," kata seorang dokter rumah sakit sipil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement