Tonang menyebut, jika memang diperlukan karena syarat tempat kerja atau lingkungan, maka tes PCR dapat dilakukan di akhir masa isolasi. Itupun sifatnya sebagai tes evaluasi.
"Pastikan selalu melakukan tes antigen maupun PCR di fasilitas kesehatan yang terpercaya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Muhamad Bisri mengungkapkan, masyarakat tidak perlu melakukan tes usap dengan metode antigen sampai dua kali atau lebih, jika hasil awalnya positif. Penyataan tersebut terkait polemik hasil tes usap dengan metode antigen yang dilakukan Pemkot Tanjung Pinang dan Pemkab Bintan yang berbeda dengan hasil tes usap yang dilakukan sejumlah klinik di Tanjungpinang.
"Kalau hasil tes pertama positif, ya tetap positif meski hasil kedua dan seterusnya negatif. Itu rumusnya," kata Bisri di Tanjungpinang, Senin (5/7).
Perbedaan hasil tes usap yang dilakukan Pemkot Tanjung Pinang dan Bintan dengan sejumlah klinik di Tanjung Pinang menimbulkan polemik. Pedagang yang mengikuti tes usap antigen saat razia protokol kesehatan di Pasar Bintan Centre meragukan hasilnya positif. Kemudian pedagang itu melakukan tes usap antigen di salah satu klinik di Tanjungpinang dengan hasil negatif.
Tes usap antigen dilakukan dengan pengambilan sampel lendir pernapasan dari hidung atau bagian tenggorokan di belakang hidung. Tes usap antigen sebetulnya memiliki tingkat akurasi yang tinggi, namun hasilnya bisa negatif palsu andaikan kadar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh masih rendah.