REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak sedikit orang yang merasa perlu perjuangan menjelang tidur. Hal itu baik dikarenakan seseorang merasa harus menenangkan diri terlebih dulu, melakukan ritual tertentu dan lainnya. Salah satu kebiasaan yang dilakukan adalah mendengarkan musik sebelum tidur. Padahal, alih-alih sebagai rileksasi, kebiasaan ini justru berbahaya.
Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang secara teratur mendengarkan musik cenderung melaporkan sering mengalami kualitas tidur yang lebih buruk. Michael Scullin, PhD, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Baylor University, menyadari pola ini menjadi kebiasaan di masyarakat.
Ia kemudian meneliti bagaimana penggambaran musik yang tidak disengaja, diikenal sebagai earworms, dapat mengganggu tidur. Studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam Journal of Psychological Science, itu melaporkan tiga percobaan yang menyelami pengalaman orang lain dengan earworms.
“Dalam survei awal, 199 orang yang sering mendengarkan musik melaporkan memiliki gangguan telinga malam hari secara teratur dan kualitas tidur yang lebih buruk,” katanya, dikutip Verywell Mind, Rabu (23/6).
Dalam studi kedua, peneliti meminta 50 orang mendengarkan baik lagu liris atau instrumental sebelum tidur. Orang-orang yang berada dalam kelompok instrumental mengalami peningkatan earworms di malam hari dan kualitas tidur yang lebih buruk.
Sebuah polisomnografi mengukur yang terakhir. Usia rata-rata peserta adalah 35,9 dalam studi pertama dan 21,2 untuk studi kedua. Peserta dalam studi kedua juga mengalami earworms saat terjaga. Terakhir, para peneliti menggunakan electroencephalograms (EEGs) untuk memeriksa penanda fisiologis di otak konsolidasi memori yang bergantung pada tidur.
“Earworms di malam hari telah terbukti mengurangi kualitas tidur,” kata Alex Dimitriu, MD, bersertifikat papan ganda di Psikiatri dan Pengobatan Tidur dan pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine.
Dalam studi ini menunjukan bahwa musik sebelum tidur yang mengakibatkan earworms, membuat otak lebih terjaga di malam hari, mengulangi melodi dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan. Mendengarkan beberapa lagu populer atau lagu favorit kemungkinan besar justru tidak akan memberikan efek menenangkan.
Hasil penelitian ini sangat relevan mengingat betapa umum kondisi earworms. Dalam sebuah penelitian tahun 2011 terhadap lebih dari 12.000 pengguna internet Finlandia, 89,2 persen peserta melaporkan mengalami earworms setidaknya sekali sepekan.
Untuk mendapatkan kualitas tidur yang optimal, coba tidak mendengarkan apa pun dan membiarkan pikiran serta tubuh rileks secara alami. Karena begitu tertidur, suara musik dapat mengganggu tahapan tidur sehat yang harus dilalui otak dan tubuh.
Lauri Leadley , seorang pendidik tidur klinis dan presiden Valley Sleep Center, mengatakan jika musik merangsang, itu dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membuat melatonin yang membantu inisiasi dan pemeliharaan tidur.
Mendengarkan musik sebelum tidur bukanlah satu-satunya hal "menenangkan" yang bisa dilakukan. Ada banyak cara lain, seperti dari pemilihan asupan, pengurangan gawai dan memanfaatkan minyak esensial.