Senin 21 Jun 2021 14:36 WIB

Gejala Pembekuan Darah Akibat Vaksin yang Harus Diwaspadai

Presentase kasus pembekuan darah akibat vaksin sangat kecil.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi pembekuan darah.
Foto:

Di Eropa, reaksi gejala tersebut umumnya terjadi tiga hingga 14 hari setelah vaksinasi. Namun, Zullies mengatakan apa yang perlu dipahami adalah bahwa dari sekian ribu yang menerima vaksin AstraZeneca di Indonesia, hanya satu orang yang dilaporkan meninggal dengan dugaan tersebut. Ini menunjukkan bahwa hal tersebut lebih dipengaruhi oleh reaksi individual subyek dibandingkan dengan kualitas vaksinnya. 

Penyebab pasti pembekuan darah dari vaksin AstraZeneca masih dipelajari hingga saat ini. Namun, diduga ini berkaitan dengan viral vector vaksin yang menggunakan adenovirus. 

Zullies mengatakan penelitian menunjukkan platform adenovirus menghasilkan reaksi aktivasi platelet yang menyebabkan pembekuan darah. Dia mengatakan kasus pembekuan darah pada penggunaan vaksin AstraZeneca di Eropa sebagian besar terjadi terhadap pengguna dengan usia muda atau di bawah 40 tahun, bahkan 30 tahun dan kebanyakan penderitanya adalah perempuan. 

Karena itulah, di Inggris, badan kesehatan negara itu merekomendasikan agar bagi orang-orang di bahwa usia 40 menggunakan vaksin selain AstraZeneca. Tetapi, jika sudah menggunakan vaksin AstraZeneca pada dosis pertama dan tidak mengalami masalah apapun, disarankan untuk meneruskan dosis kedua dengan vaksin Astra Zeneca lagi.

Hingga saat ini belum ada bukti bahwa orang-orang dengan Riwayat pembekuan darah (deep vein thrombosis, stroke, jantung iskemi) berisiko mengalami pembekuan darah akibat vaksin. Zullies mengatakan yang lebih berisiko justru mereka yang pernah mengalami heparin-induced thrombocytopenia and thrombosis (HITT or HIT type 2), namun kejadian ini pun sangat jarang. 

 

“Namun demikian, untuk kehati-hatian, ada baiknya mereka yang punya riwayat pembekuan darah tidak menggunakan vaksin jenis ini," kata Zullies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement