REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ekspor kopi Sumatera Utara masih tetap didominasi jenis arabika. Meskipun permintaan robusta masih tetap ada.
"Petani kopi di Sumut semakin menyadari perlunya kualitas untuk meningkatkan penjualan, termasuk mengembangkan arabika karena permintaan jenis itu lebih banyak," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, Selasa (15/6).
Lebih cenderungnya petani bertanam jenis arabika, ujar Saidul, tercermin dari volume ekspor arabika yang jauh lebih besar dari robusta. Pada tahun 2020, misalnya, volume ekspor arabika Sumut sebanyak 54.368 ton senilai 259,365 juta dolar AS.
Sementara robusta hanya 2.729 ton senilai 3,632 juta dolar AS. Pada 2021 hingga April, ekspor kopi jenis arabika juga masih mendominasi. Dari total volume ekspor kopi Sumut yang sebanyak 21.384 ton di periode Januari - April 2021 itu, sebanyak 20.198 ton berupa kopi arabika.
"Pasar luar negeri dan lokal memang cenderung meminta kopi yang berkualitas khususnya jenis arabika, walau tetap ada permintaan kopi kualitas rendah, " ujar Saidul.